Simpulindonesia.com_ Bulukumba,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba, melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) melakukan deteksi dini kanker leher rahim.
Sosialisasi digelar dengan menghadirkan narasumber dr Muh Amrullah sebagai Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bulukumba di Rumah Makan Sulawesi, Jumat, 29 Juli 2022.
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DPPKBPPPA Bulukumba, Irmayanti Asnawi menyampaikan bahwa tujuan pelaksanaan sosialisasi untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terkait deteksi dari penyakit tersebut.
Selain itu, penyakit Tidak Menular (PTM), deteksi dini kanker rahim dapat dikendalikan dan metode Iva Test.
"Serta memperkenalkan dan mengedukasi masyarakat terkait bahaya dari kanker serviks," kata Irmayanti Asnawi.
Ia menyebut banyak tingkat kematian pada perempuan, juga disebabkan oleh kanker mulut. Sehingga sebagian besar kasus yang ditemukan terlambat dan datang berobat ke rumah sakit.
"Itu sudah dalam stadium lanjut. Untuk itu penting menjaga pola hidup sehat dan tingkat pemahaman kaum hawa tidak awam lagi dalam mengetahui, apa yang harus dilakukan dalam pencegahan, sehingga tidak terjadi yang tidak diinginkan," ujarnya.
semangat kata Irmayanti, berharap agar Wanita Usia Subur (WUS) khususnya usia 30-50 tahun yang sudah menikah, untuk lebih peduli dengan kesehatannya.
"Dengan deteksi dini kanker leher rahim ke tempat pelayanan kesehatan (dokter, bidan atau unit pelayanan kesehatan lainnya)," katanya.
Sementara itu, Dr Muh Amrullah menyampaikan bahwa kanker leher atau kanker serviks adalah kanker penyebab kematian kedua setelah kanker payudara. Katanya, kanker leher adalah bagian rahim yang terdapat di puncak vagina (liang senggama).
"Penyebab terjadinya kanker leher rahim adalah adanya huma papiloma virus (HPV)," ujarnya.
Ia menyebut, faktor risiko terjadinya kanker leher adalah dengan berganti-ganti pasangan seksual, merokok, sistem imun, usia seks berumur di bawah 20 tahun, penyakit menular seksual, ibu dan saudara perempuan terkena kanker leher rahim dan riwayat papsmear yang rendah.
"Gejala kanker serviks tidak ada yang spesifik," jelas Amrullah, yang juga Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Bulukumba.
Ia lebih jauh menjelaskan cara pencegahan kanker serviks, seperti cara primer atau vaksinasi virus Human Papiloma Virus. Vaksinasi katanya lagi, bisa dilakukan oleh anak umur 11 tahun sebanyak 3 kali.
Kemudian urainya, bisa dilakukan papsmear idealnya sekali setahun dan ketika sudah bergelaja dilakukan per enam bulan sekali.
Selanjutnya tambah Amrullah, melalui pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) secara berkala sesuai anjuran dokter atau setidaknya setiap 3 sampai 5 tahun sekali.
"Puskesmas melayani pemeriksaan IVA Test secara gratis," tukasnya.
Pada sosialisasi itu, DPPKBPPPA menghadirkan peserta terdiri dari TP PKK, Dharma Wanita Persatuan, Persit Kartika Candrakirana, Bhayangkari dan gabungan organisasi wanita, serta konselor Puspaga Kabupaten dan Kecamatan se Kabupaten Bulukumba.(*)