.jpeg)
Simpulindonesia.com_ Bulukumba,- PadepokanAl-Hikma, deklarasikan Padepokan Berbasis Pengobatan Alternatif dan Ilmu Spiritual di Desa Batukaropa Kecamatan Rilau ale Kabupaten Bulukumba Sul Sel, sabtu 24 September 2022
deklarasi ini berlangsung satu hari dengan tema "pelestarian budaya cinta kasih terhadap lokalitas kedaerahan" yang dihadiri oleh kepala desa batukaropa dan insiator berdirinya padepokan Al-hikma serta pengurus lainnya.
Kegiatan ini mencuatkan nama Andi Mulyadi sebagai inisiator berdirinya padepokan al-hikma, yang dinaungi oleh Perkumpulan Tabib dan Paranormal Indonesia (PERTAPA).
Ketua DPD PERTAPA Sulawesi Selatan Andi Muliady, Mengungkapkan deklarasi ini digelar dalam rangkah silaturahmi sekaligus memperkenalkan padepokan Al-Hikma sebagai padepokan yang memiliki legalitas berbadan hukum dan memperteguh eksistensi keberadaannya.
"Deklarasi digelar sebagai ajang silahturahmi, memperkenalkan padepokan al-hikma sebagai padepokan yang memiliki legalitas berbadan hukum dan memperteguh eksistensi keberadaannya." Kata Andi Mulyadi
Andi Mulyadi sapaan karibnya Ki Adipati Sulewatang juga menjelaskan, Dengan Membersamai kegiatan deklarasi ini, padepokan al-hikma juga memamerkan galeri benda pusaka tunggal lontara'na sulewatang, mattapompang bersama untuk memperkuat lokalitas tradisi panre bessi (pembuat benda pusaka), serta menumbuhkan kecintaan pada benda pusaka seperti keris, badik dan parang (sudang alameng).
"Mengingat dewasa ini perbincangan terkait ilmu pengobatan alternatif dan dunia spiritual mengalami transisi serta ter-perbaharui," jelasnya
Ki Adipati sulewatang yang juga memegang ketua DPD Sulawesi selatan, Perkumpulan Tabib dan Paranormal Indonesia (PERTAPA) mempertegas kembali bahwa padepokan al-hikma merupakan padepokan perdana untuk wilayah Sulawesi selatan yang memiliki legalitas hukum, sejalan dengan itu untuk memutus rantai menjamurnya praktik pengobatan yang tidak memiliki legalitas hukum yang merusak citra pengobatan alternatif.
"Padepokan Al-Hikma ini merupakan padepokan yang pertama di wilayah Sulawesi Selatan yang memiliki legalitas hukum, dengan demikian untuk memutus mata rantai menjamurnya pengobatan praktik yang tidak memiliki legalitas hukum yang merusak citra pengobatan alternatif." Tegas Ki Adipati Sulewatang
Lanjut, Untuk proyek jangkah Panjang padepokan al- hikma hadir dengan harapan mengedukasi dan memberi bantuan pengobatan alternatif pengobatan pengobatan pendayagunaan obat herbal, terapy, dan refleksi saraf. Dan non medis pengobatan rukiyah syar'iah yang di gaungkan untuk memberi manfaat bagi masyarakat luas.
Tak hanya itu, di tengah gempuran penyebaran paham radikalisme di masyarakat, padepokan al- hikma turut mendeklarasikan penyebaran paham radikalisme .(*)
