Simpulindonesia.com_Bantaeng,- Kasus mutilasi di Bantaeng akhirnya terbongkar. Misna (16) siswi SMA di Bantaeng ternyata dibunuh dan dimutilasi oleh pacarnya sendiri yang juga masih duduk di bangku SMA.
Menurut Kapolres Bantaeng AKBP Andi Kumara, dari penyelidikan yang dilakukan terkait kasus mutilasi di Bantaeng ini, petugas berhasil melakukan pembunuhan siswa SMA tersebut.
“Pelaku diketahui berinisial A umur 17 tahun. dia pelajar. Pelaku bertempat tinggal sehari hari di Kampung Baroe, Desa Kampala, Kecamatan Eremerasa, Kabupaten Bantaeng,” kata Kapolres Bantaeng AKBP Andi Kumara.
Menurut Informasi dari kasus mutilasi di Bantaeng tersebut, tersangka A sudah diketahui selama dua bulan dengan korban.
Namun akhir-akhir ini, tersangka A mulai merasa cemburu setelah melihat postingan postingan insta Story korban tersebut, pelaku menduga bahwa korban memiliki pria lain selain dirinya.
“Dari keterangannya kepada petugas, pelaku menduga kalau pacarnya memiliki selingkuh, sehingga pelaku minta untuk klarifikasi dan janjian di lokasi tersebut,” jelas Kapolres Bantaeng AKBP Andi Kumara.
Setelah di pinggir Sungai Biangloe, Dusun Barua, Desa Barua, Kecamatan Eremerasa, Kabupaten Bantaeng, terjadilah pertemuan sehingga keduanya saling cekcok dan mulut.
Tak hanya itu tersangka mengaku emosi setelah ajakan secara langsung ditolak mentah-mentah oleh kekasihnya itu, sehingga pelaku memilih untuk mencekik leher korban, dan memukul kepala korban menggunakan batu hingga berulang kali.
“Pengakuan tersangka begitu, ini baru pengakuan awal. Katanya dia mau dilayani, tapi korban tidak mau. Jadi korban dicekik lalu dipukul menggunakan batu yang ada di dekat situ,”sebutnya.
Sebelumnya, warga Kabupaten Bantaeng dihebohkan dengan beberapa potong jasad yang terlupakan sebagai korban mutilasi di pinggir Sungai Biangloe, Dusun Barua, Desa Barua, Kecamatan Eremerasa, Kabupaten Bantaeng, Minggu (11/9/2022).
Belakangan korban bernama Misna (16) yang dikabarkan hilang sejak 10 hari lalu oleh keluarganya.
Keluarga korban, Rani, dia dan keluarganya telah mencari korban sejak 10 hari yang lalu, dimana dibawakan kabur oleh pacarnya sendiri.
Menurut Rani, Misna pamit ke sekolah sejak 1 September lalu, dan sejak saat itu tidak pernah lagi kembali ke rumahnya.(*)