Simpulindonesia.com_ MAKASSAR,– Ketua Umum PP Lidmi Asrullah Syaharuddin, S. H., M. H. menyatakan bahwa lidmi harus menyadari posisinya, menjadikan islam sebagai pembawa dialog konstruktif untuk masyarakat yang beradab.
Hal tersebut disampaikan saat pidato awal tahun yang mengusung tema “Keislaman, Kebangsaan dan Intelektualitas: Manifesto perjuangan” pada Ahad, 01 Januari 2023.
“Lidmi itu harus menyadari posisinya, bahwa islam hadir membawa dialog tentang peradaban. Membawa dialog tentang bagaimana membangun tatanan masyarakat yang memiliki kesadaran kemanusiaan yang beradab,” ujarnya.
Mahasiswa doktoral itu juga mengajak seluruh kader dan pengurus Lidmi untuk terus melakukan amplifikasi narasi perbaikan.
“Mari kita membawa narasi ini dalam landscape konstibusi perbaikan di dunia kampus secara khusus sebagai fokus objek gerakan kita. Dan secara umum adalah masyarakat sebagai rumpun yang tak terpisahkan dari komunitas yang bernama pemuda,” ucapnya.
Sohib Asrullah mengingatkan bahwa basis Lidmi adalah gerakan intelektualitas yang menyentuh semua aspek.
“Saya ingin mengingatkan bahwa Lidmi merupakan organisasi yang lahir dan didorong oleh semangat tentang pentingnya gerakan intelektual. Basisnya pada pemahaman dan kajian yang menyeluruh pada aspek gerakan sosial, ideologi, muamalah, dan perbaikan di tengah-tengah masyarakat,” katanya.
Sohib Asrullah menekankan bahwa misi intelektual Lidmi harus menjadikan islam sebagai sumber epistemologi ilmu pengetahuan.
“Lidmi membawa misi intelektualitas dimana menjadikan islam tak sekedar hanya sebagai agama ibadah, tetapi mampu menampilkan bahwa islam itu tampil sebagai sumber epistemologi ilmu pengetahuan,” tekannya.
Sohib Asrullah menambahkan bahwa amat penting nilai-nilai islam menjadi bahan refleksi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Menjadikan nilai-nilai islam itu aktif, terlibat dan menjadi refleksi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah kewajiban bagi seluruh pengurus dan kader lidmi,” pungkasnya. (AR)