-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Iklan

Wakil Ketua Fraksi PKS Desak Kepolisian Gali Penyebab Terjadinya Bentrokan Berdarah di PT GNI

Isnin, 16 Januari 2023 | 8:51 PTG WIB | 0 Views Last Updated 2023-01-16T13:51:06Z
Foto : Dr. Hj. Netty Prasetiyani Heryawan, M.Si (Humdok PKS)


Simpulindonesia.com_ JAKARTA,- Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS, Dr. Hj. Netty Prasetiyani Heryawan, M.Si meminta kepolisian mengusut tuntas bentrokan berdarah yang terjadi pada Sabtu, 14 Januari 2023 di PT Gunbuster Nickel Industri (GNI).

“Usut tuntas bentrokan berdarah yang menewaskan 2 orang korban di PT GNI. Pihak-pihak yang terbukti bersalah harus diproses secara hukum,” kata Anggota Komisi IX DPR RI dalam keterangan medianya, Senin, 16 Januari 2023.

Akan tetapi Dr. Hj. Netty Prasetiyani Heryawan, M.Si meminta agar pengusutan tidak hanya berfokus pada dampak kerusuhan, tapi juga penyebab terjadinya kerusuhan tersebut.



“Penyebab yang menjadi pemicu kerusuhan ini harus digali dan jangan pernah diabaikan. Apalagi kericuhan ini bermula dari unjuk rasa pekerja yang menuntut perusahaan. Apa yang mereka tuntut, kenapa mereka unjuk rasa? Ini semua harus jelas,” katanya.

“Aparat harus menindak jika ditemukan unsur kelalaian yang menjadi penyebab terjadinya kerusuhan tersebut, termasuk jika ada unsur kelalaian dan pengabaian oleh perusahaan terkait,” katanya.

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI ini meminta agar semua pihak untuk menahan diri yang bisa menyebabkan terjadinya kesimpangsiuran informasi.

“Aparat harus segera bertindak cepat agar jangan sampai kasus ini berlarut-larut tanpa adanya kronologi dan penyebab yang jelas. Kepolisian harus segera merilis secara resmi apa sebenarnya yang terjadi agar informasi-infomasi tidak beredar liar,” tambahnya.

Terakhir Dr. Hj. Netty Prasetiyani Heryawan, M.Si. juga meminta agar korban dan keluarganya mendapatkan hak-hak sebagaimana yang telah ditentukan.

“Tunaikan segera hak-hak korban, apakah itu BPJS Ketenagakerjaan, tunjangan dan sebagainya,” Tutupnya.

IKLAN

×
Berita Terbaru Update