-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Iklan

BARETTA Gelar Kegiatan FGD Mereduksi Paham Radikalisme

Sabtu, 18 Februari 2023 | 5:55 PTG WIB | 0 Views Last Updated 2023-02-18T10:55:13Z


Simpulindonesia.com_ PANGKALPINANG,- Organisasi Kemasyarakatan  "Barisan Relawan Cinta Tanah Air" (Ormas BARETTA) menggelar kegiatan Focus Group Disscusion (FGD), bertempat di  Room Meeting Bangka City Hotel, jl. Alexander Kelurahan Air Itam  Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,  Jum'at ( 17/02/2023).


Kegiatan yang dilakukan secara seremonial ini  bertujuan  dalam upaya nya untuk mereduksi paham Radikalisme di tengah-tengah masyarakat pada saat ini.


FGD  yang dilakukan kali  ini mengangkat tema

Optimalisasi Sikap Moderasi Beragama

dalam rangka menangkal Faham Radikalisme dan intoleran guna merawat Kebhinekaan serta Nasionalisme di tingkat pelajar SMA/SMK/MA dan masyarakat kota Pangkalpinang"


Ketua Umum DPP BARETTA, Fitriadi SH. MH,  dalam sambutannya mengatakan bahwa dengan adanya Focus group Discussion (FGD) yang sebagai bentuk untuk memperjuangkan dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang manunggal bersama seluruh Bidang pemerintah dan Elemen Masyarakat agar menjadi Pemerintah yang “GOOD GOVERNAOUNCE” dan masyarakat yang madani, mandiri, terbuka egaliter dan berkesadaran hukum.


"Ini adalah langkah preventif kita untuk memberikan pemahaman kepada adik-adik kita disekolah menengah atas atau sederajat," ujar Fitriadi 


Dikatakan Fitriadi bahwa  Ormas Baretta ini dengan dilihat dari pengertian judulnya saja Relawan Cinta Tanah Air, artinya lebih banyak berorientasi kearah sosial dan kemanusiaan.

 



Selain itu, untuk saat ini lebih memfokuskan mengembangkan sayap pembentukan ke DPD-DPD danu DPC-DPC di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.


Tak itu saja, lanjut Fitriadi, setelah  DPD dan DPC terbentuk, akan  berekpansi pembentukan DPD-DPD di seluruh wilayah Provinsi   di Indonesia. 


"Mengapa demikian ? Ya, karena keberadaan DPP BARETTA berada di  Kota Pangkalpinang yang merupakan Ibu Kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Tapi dalam pembentukan DPD untuk seluruh wilayah Provinsi se luruh Indonesia masih dalam tahapan penjajakan," ujar Fitriadi seraya menambahkan bahwa ini sudah menjadi salah satu Program Kerja dari DPP BARETTA.


Lebih lanjut Fitriadi mengatakan bahwa selain melakukan pertemuan seperti ini, BARETTA juga melakukan kegiatan fisik seperti baru-baru ini melakukan kerja bakti di wilayah Kelurahan Bintang.


"Seperti tahun lalu kami juga telah melakukan kegiatan sosial seperti pembagian sembako," tuturnya.


Disisi lain ia juga menyatakan bahwa organisasi Independen,  jadi siapa pun bisa masuk dan bergabung di BARETTA.


"Oleh karena itu, saya selaku Ketua Umum DPP BARETTA  mengajak seluruh warga wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, khususnya warga Pangkalpinang  bahwa dengan adanya kegiatan ini, kita bisa mencernakan apa sih artinya radikalisme dan interoleran. Kita sama melakukan tindakan preventif paham-paham tersebut," kilah Fitriadi berharap.


Di akhir pembicaraannya, Fitriyadi  menegaskan bahwa BARETTA Menjaga, memelihara, memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.


Sementara itu,  Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sri Wahyuniu AR. SE.  Mengapresiasi  atas kegiatan FGD yang dilaksanakan oleh Ormas BARETTA.


"Saya sangat mendukung kegiatan ini. Kegiatan memberikan pelajaran yang positif. Apa lagi dengan menghadir para nara sumber yang sesuai dengan para peserta yang ikut. Terutama para siswa menengah," ungkap Sri Wahyuni seraya memberi aplus kepada peserta.


Sri Wahyuni dengan  materinya "Perkembangan Radikalisme di kalangan Pelajar" menyebutkan bahwa ancaman Paham Radikalisme itu nyata dan ada di sekitar kita. Biasanya, mengincar anak-anak muda atau kaum Milineal.


Mengapa demikian ? Karena anak muda selain  sebagai generasi penerus bangsa juga sekaligus menjadi  ujung tombak penerus masa depan Indonesia.


Oleh karena itu, lanjut Sri Wahyuni  generasi muda perlu di bentengi dengan pemahaman ideologi Pancasila. Agar tidak gampang terpapar virus yang berorentasi negatif.


Sri wahyuni ​​juga  menyampaikan bahwa di Babel juga ada temuan akan gangguan kebhinekaan. Namun  yang terpenting adalah bagaimana generasi muda bisa melakukan langkah preventif terutama dari informasi dan lingkungan dimana mereka tinggal. Sehingga bisa memfilter informasi yang masuk. 


Dijelaskannya, dari hasil survey FKPT Babel yang dilakukan bersama Dir Intelkam Polda Babel pada tahun 2021, terhadao hampir 5.000 siswa SLTA se Bangka Belitung dan 500 Guru se  Bangka Belitung menunjukkan angka  presentasi bahwa potensi Paham Radikalisme pada siswa dan guru di Babel   sedang  menuju kearah yang  kuat.


Untuk itu, dirinya berharap kiranya perlu adanya  perhatian khusus dari Pemerintah Daerah khususnya Dinas Pendidikan. Begitu juga dengan  stakeholder-stakeholder terkait agar bisa duduk bersama-sama untuk membahas dalam melakukan pencegahannya.


"Dari data pada tahun 2021 lalu,  terdapat 7 tersangka terduga yg ternyata berafiliasi dengan jaringan-jaringan terorisme," tukas 

Sri Wahyuni seraya menyebutkan bahwa FKPT dibentuk oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan sebaga perpanjangan tangan BNPT di daerah yg melakukan tugas-tugas pencegahan Terorisme.


Sementara itu, narasumber dari Dewan Pertimbangan Ormas DPP BARETTA Heri Suseno P. SH menyampaikan harapannya agar kiranya situasi dan kondisi masyarakat yang telah kondusif di Negeri Serumpun Sebalai ini tetap terjaga dengan baik.


"Diperlukannya kerjasama antar elemen masyarakat yang ada dari berbagai macam suku bangsa dan agama. Hidup bersatu membangun kerukunan umat beragama dalam semangat Bhineka tunggal Ika dan Pancasila untuk pembangunan dan serta kemajuan provinsi kepulauan Bangka Belitung yang kita cintai ini," ujar Heri Suseno


Tak sebatas itu saja, Heri  juga mengajak untuk secara bersama sama dan penuh kesadaran untuk dapat mengingatkan


“Kami berharap generasi muda yang setingkat SMA ini adalah calon-calon generasi muda penerus bangsa yang harus tertanam dalam sikap dan prilaku yang handal," pintanya.


Sementara itu, nara sumber  dari Kakanwil Kemenag Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Drs. H. Tulisan Ganefo,  SH 

yang  di wakili Abdul Rohim mengatakan  bahwa sangat apresiasi ada organisasi atau kelompok masyarakat yang peduli mengadakan acara seminar atau FGD seperti sekarang ini.


Karena dapat memberikan informasi pada generasi muda tentang pentingnya penerapan sikap beragama yang ada di Indonesia.


“Kita ketahui bahwa Babel khususnya yang merupakan Indonesia kecil yang sampai saat ini masih kondusif. Semoga kedepannya agar tetap terjaga keharmonisan masyarakatnya, dengan saling menghormati antar pemeluk agama masing-masing,” tutur Abdul Rohim.


Menurutnya, untuk mewujudkan tujuan Negara dengan cara mengupayakan pengembangan kreativitas dan kualitas Sumber Daya Manusia di kalangan pemuda dan generasi muda. Sebagai Anak Bangsa yang berprilaku luhur dan Bangga sebagai putra dan putri Indonesia.


Karena selain secara fundamental  pendidikan harus di barengi keagamaan. Karena agama ini menjadi landasan dasar jalan tuntutan hidup.


Sebab, Paham Radikalisme harus di cegah, sebab sikap yang intoleran sangat bertentangan dengan simbol negara Indonesia, yaitu Bhineka Tunggal Ika yang menghargai keberagaman dan dapat memecah kesatuan NKRI yang memiliki keanekaragaman suku bangsa, budaya.


Diketahui bahwa radikalisme merupakan paham yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan dan drastis atau sikap ekstrim dari suatu aliran. 

 



Sedangkan narasumber Kepala Diknas Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ervawi S.Pd. M. Pd  MM yang diwakili oleh  Sukinda mengatakan untuk saat ini memang semua tidak lepas dari komunikasi. Artinya komunikasi ini sangat penting buat semuanya. Karena sudah zamannya modernisasi.


Namun proses penggunaannya memang harus kita pahami. Jangan sampai nanti  kebabalasan.


Dikatannya, sudah menjadi kewajiban setiap warga negara Indonesia tertanamnya Ideologi Pancasila di dalam jiwa sanubari Putra dan Putri bangsa Indonesia dan memang perlu di lakukan pemahaman nya sejak usia dini.


Adapun Peserta yang hadir hampir mencapai 100 orang terdiri  para kader  BARETTA serta utusan  siswa/i SMA/SMK/MA, guru-guru dan masyarakat Kota Pangkalpinang.


Dihadiri juga dari Polda dalam hal ini diwakili Subdit Keamanan Negara Dit Intelkam Polda Provinsi Bangka Belitung.


Narasumber dari acara  dalam penyampaian materi terdiri Dewan  Dewan Pertimbangan Ormas BARETTA, Kakanwil Kemenag Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kepala FKPT  Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.


Acara selanjutnya ditutup dengan Pembacaan Ikrar bersama dan tanda tangan yang dibubuhkan peserta dan panitia FGD yang hadir. (Aimy).

IKLAN

×
Berita Terbaru Update