Simpulindonesia.com_ LABUANG BAJO,- Profesi sebagai Peternak dan Petani sangat menjanjikan namun, minat pemuda untuk menggerakkan roda perekonomian pada sektor tersebut cendrung menurun.
Hal itu disampaikan oleh dr. Maria Caecilia Stevi Harman dalam acara pembukaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) 30 siswa SMKN 1 Poco Ranaka di Watu Mori Farm, Desa Liang Ndara, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat - NTT pada Sabtu 18 Februari 2023.
"Minat anak muda menjadi petani dan peternak cenderung menurun. Padahal itu menentukan ketahanan pangan untuk kesejahteraan suatu negara." Pungkas Stevi Harman, sapaan akrapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa profesi sebagai Petani dan Peternak sering kali dikesampingkan karena dianggap tidak mudah berkembang dalam meningkatkan taraf ekonomi.
"menjadi petani dan peternak dianggap sebagai pekerjaan yang tidak bisa berkembang dalam membangun ekonomi diri. Sesungguhnya itu profesi yang sangat menjanjikan" Tuturnya.
Stevi juga menyoroti terkait praktik pengelolaan pertanian dan peternakan yang diterapkan selama ini yang kurang efektif dan bersifat tradisional.
"selama ini pengelolaan pertanian dan peternakan kurang efektif dan masih bersifat tradisional sebagaimana yang diwariskan dari generasi ke generasi. Belum memiliki orientasi bisnis serta intervensi ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengelolaan sektor ini." Jelasnya.
"Ada pula petani dan peternak kreatif dan terbuka dengan perkembangan ilmu pengetahuan, hanya berbenturan dengan dukungan pemerintah setempat." Kata Stevi, sembari memberikan motivasi kepada para peserta PKL dari SMKN 1 Poco Ranaka Kabupaten Manggarai Timur tersebut.
Stevi Harman juga mengingatkan para peserta PKL tersebut agar selalu bangga serta menguatkan semangatnya menjadi petani dan peternak mengingat profesi ini sangat menjanjikan.
Akhirnya, Stevi yang juga tercatat sebagai salah satu Bakal Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Provinsi Nusa Tenggara Timur, menjelaskan maksud dari nama Watu Mori Farm yang bernaung di bawah Bakti Kampung Halaman (BKH) Fundation.
Menurutnya, Watu Mori (bahasa Manggarai) berarti Batu Tuhan. Batu dan tanah adalah dua hal yang tidak terpisahkan. Konteks ini, Watu Mori dimaknai sebagai tanah pemberian dari Tuhan yang harus dihormati, dijaga, dan di lipat gandakan dengan sebaik mungkin. Diksi Watu Mori, selanjutnya dipakai sebagai nama dari lahan Agrowisata milik BKH Fundation.
Reporter: Bonafasius Yosdan