-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Iklan

Cegah Penyebaran LSD Babinsa Monitoring Hewan Ternak di Wilayah

Selasa, 21 Mac 2023 | 2:41 PTG WIB | 0 Views Last Updated 2023-03-22T07:04:12Z


SimpulIndonesia.com_
 SRAGEN,- LSD atau Lumpy Skin Disease adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dari keluarga Poxviridae. Penyakit ini ditandai dengan munculnya benjolan pada kulit sapi, terutama pada bagian leher, punggung, dan perut. Selain benjolan, sapi yang terinfeksi LSD juga dapat mengalami demam, kehilangan nafsu makan, lesu, dan mengalami penurunan produksi susu.


Untuk mengantisipasi penularan penyakit tsb Serda Tri Hartono Babinsa Glonggong anggota Koramil 06/ Gondang Kodim 0725/Sragen melaksanakan komsos dalam rangka monitoring LSD terhadap hewan ternak di dukuh Padas Rt. 05, Ds. Glonggong, Kec. Gondang , Selasa ( 21/03/2023 )


Menurut Hartono Penyakit LSD pada sapi disebabkan oleh virus dari keluarga Poxviridae. Virus ini menyebar melalui gigitan serangga seperti nyamuk dan lalat. Sapi yang terinfeksi akan mengalami periode inkubasi selama 5-14 hari sebelum timbul gejala. Penyebaran penyakit dapat terjadi secara cepat di antara sapi yang berada dalam kandang yang sama atau antara kandang yang berdekatan.


“ Vaksinasi adalah salah satu cara yang efektif untuk mencegah penyebaran penyakit LSD pada sapi. Vaksinasi dapat dilakukan pada sapi yang belum terinfeksi dan pada sapi yang sudah terinfeksi namun masih dalam periode inkubasi “ ungkap Babinsa.


“ Bagi peternak sapi di wilayah Gondang, penting untuk selalu mengikuti anjuran dokter hewan dan pihak terkait dalam menanggulangi penyakit ini. Selain itu, peternak juga harus meningkatkan kebersihan kandang, memperhatikan asupan makanan dan air minum sapi, serta memastikan kesehatan sapi secara berkala. Dengan demikian, diharapkan dapat mencegah dan mengurangi risiko penyebaran penyakit LSD pada sapi di wilayah Gondang “ pungkasnya.


Sumber (Agus Kemplu)

IKLAN

×
Berita Terbaru Update