Simpulindonesia.com_ BULUKUMBA,- Pemuda sebagai lokomotor peradaban selalu menjadi headline di tiap zaman, peran mereka diusia transisi remaja menuju dewasa kerap kali menjadi sorotan baik dalam pemikiran terlebih dalam tindakan dan gerakan. Mahasiswa sebagai kaum terpelajar diantara pemuda menjadi catatan tersendiri dalam sejarah Indonesia, begitu banyak pergerakan bahkan pemikiran yang lahir dari para Mahasiswa bahkan sampai kepada hal hal fundamental sebagaimana yang terjadi dalam peristiwa Sumpah Pemuda 1928.
Hal ini sejalan dengan apa yang ketua umum Pusat Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia (Lidmi) sampaikan saat menjadi pemantik dalam kegiatan Coffee Night Bulukumba yang mengangkat tema Peran Pemuda Mengokohkan Nilai Agama dan Kebangsaan Menyongsong Indonesia Emas 2045 di Warkop Utty Caile, Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba (Sabtu, 18 Maret 2023).
Menurutnya, apa yang para pendahulu lakukan tidaklah harus kita contoh metode perjuangannya karena konteks zaman yang dihadapi berbeda, namun inspirasi dan nilai nilai gerakan tersebut dihadirkan dan disemai serta diaplikasikan dalam menghadapi tantangan yang dihadapi pemuda dan mahasiswa secara khusus di saat ini.
"Makanya saya sering berkelakar, jika setiap persoalan dihadapi dengan satu cara, tidak akan pernah kita menghasilkan hasil yang berbeda! Dan pemuda biasanya (saya lihat mahasiswa karena saya juga mahasiswa) setiap problem yang dihadapi, satu solusinya : Parlemen Jalanan," ungkapnya.
"Dimana mana kita melihat dalam setiap fase dalam satu atau dua dekade terakhir setiap masalah yang dihadapi, solusi akhir dan utama yang diambil adalah parlemen jalanan. Menurut saya teman teman sekalian, ini adalah aksi yang harus ditempatkan sebagai Alternatif Terakhir setelah semua Jalan Intelektualitas yang digabungkan dengan Nilai Nilai Moral sebagai upaya untuk menyemai dalam sistem itu telah kita lakukan," lanjutnya.
"Hasilnya apa? Reformasi bergulir, berubah Rezim, tapi budaya yang terjadi : Praktek Korupsi Kolusi dan Nepotisme jauh lebih bobrok dari apa yang terjadi sebelum reformasi! Bahkan bahasa rahasia umumnya - Old transaction before reformation, under table - semua transaksi yang terjadi sebelum reformasi itu ada di bawah meja, tapi setelah reformasi semua bahkan diselesaikan diatas meja, saking vulgarnya!
Karena kita tidak menyelesaikan akar yang menjadi penyebab kenapa kerusakan itu terjadi, yang kita ganti adalah Rezimnya, strukturnya, bukan paradigmanya, bukan budaya nya dan bukan sumber inspirasi yang menggerakkan perilakunya, apa itu? Moralitas Keagamaan!
Lidmi, sekali lagi, punya peran besar untuk itu : Menanamkan Nilai Nilai Kebangsaan dan Menguatkan Mental Spiritual Keagamaan, bukan di slogan tapi diterapkan," tegasnya.
Mewujudkan Nilai Nilai Kebangsaan dan Menguatkan Mental Spiritual Agama tersebut, Lidmi Pusat menghadirkan program Ramadhan yang bertajuk Spirit Ramadhan 144H : Ramadhan Momentum Kebangkitan dengan menghadirkan para pemateri :
1. Sabtu, 25 Maret 2023 pukul 16.00 WIB
Ust. Dr. Tiar Anwar Bachtiar
(Peniliti INSIST, Ketua Bidang Tarbiyah PP Persis)
Tema : Shabiqun Al Awwalun : Teladan dan Potret Keimanan yang Kokoh
2. Rabu, 29 Maret 2023 pukul 16.00 WITA
Ust. Dr. Bayu Taufiq Possumah, M.A.
(Dosen Pascasarjana Institut Agama Islam Tazkia dan Pembina Madani Institute CIS)
Tema : Ramadhan, Pemuda dan Kebangkitan Ekonomi Ummat
3. Selasa, 04 April 2023 pukul 16.00 WIB
Ust. Dr. Adian Husaini, M.Si
(Ketua Umum DDII, Peneliti Senior INSIST)
Tema : Pendidikan Sebagai Solusi Kebangkitan Ummat
4. Sabtu, 08 April 2023 pukul 16:00 WIB
Ust. Muhammad Ikhwan Jalil, Lc., M.H.I., M.Pd
(Ketua Dewan Syuro Wahdah Islamiyah, Praktisi Pendidikan)
Tema : Eskrimisme dan Solusi Perpecahan Ummat
Opening Speech :
Asrullah, S.H., M.H.
(Ketua Umum PP Lidmi)
Seluruh kegiatan dilakukan secara online melalui Zoom dengan Link Pendaftaran : https://bit.ly/SpiritRamadhan144H
Laporan : Ahmad Robbani