SimpulIndonesia.com_Bulukumba, Wacana pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata menjadi salah satu issu penting di Forum East Indonesia Tourism and Investment Summit 2023 yang berlangsung di Hotel Claro, Jum'at 3 Februari 2023.
Forum yang dibuka Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, juga dihadiri Gubernur Sulawesi Selatan A. Sudirman Sulaiman, dan sejumlah pejabat penting tersebut memberikan signal akan hadirnya Kawasan yang berpotensi sebagai episentrum penggerak ekonomi di Sulawesi Selatan.
Badan Promosi Pariwisata Daerah bekerjasama dengan Kamar Dagang dan Industri Provinsi Sulawesi Selatan yang menjadi penyelenggara forum tersebut selain menghadirkan sejumlah pejabat yang mewakili menteri selaku pembicara yakni dari Kementerian Investasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, juga Senator dari Dewan Perwakilan Daerah dari Provinsi Bali, selain itu Manajemen Badan Pengelola KEK Jababeka-Morotai, serta General Manajer Badan Pengelola Geopark Maros-Pangkep, serta pengusaha asal Rusia Sergey Solonin. Tampil pula Bupati Bulukumba A. Muchtar Ali Yusuf sebagai Pembicara.
A.Utta sapaan akrab Bupati Bulukumba tampil memaparkan potensi dan kesiapan Bulukumba dalam menangkap peluang hadirnya Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata.
"Bulukumba akan menyiapkan lahan seluas 294 ha yang sudah mendapatkan izin pemanfaatan yang terintegrasi dengan kawasan industri pembuatan perahu pinisi dan konsep pembangunan Bandara Pariwisata."
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD) 2021-2026 tertuang Visi dan Misi yang menguatkan konsep pembangunan sektor pariwisata, selain sektor unggulan lainnya yaitu pertanian perikanan, dan industri.
A. Utta dalam paparannya menekankan sektor pariwisata sebagai sektor yang memiliki potensi dan kontribusi besar dalam menggerakkan ekonomi masyarakat. Hal itu ditunjukkan dengan angka kunjungan wisatawan yang meningkat dari tahun ke tahun dan terakhir tahun 2022 mencatat capaian tertinggi dengan 680 ribu lebih kunjungan, hal ini tentu memberikan dampak multiplayer effect diberbagai bidang, demikian pula kontribusi terhadap pendapatan asli daerah yang mencapai 7,3 milyar, papar A. Utta yang juga Owner PT. Amaly Group ini.;