-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Iklan

Agar Tak Lupa Jaga Laut Indonesia, Anak-Anak WNI di Malaysia dapatkan Edukasi Kemaritiman

Isnin, 3 April 2023 | 10:07 PTG WIB | 0 Views Last Updated 2023-04-03T15:07:39Z

 



Simpulindonesia.com_ Dosen Unismuh, Dr. Riza Sativani Hayati, M.Pd, beserta tim mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia lakukan edukasi lingkungan kemaritiman kepada siswa Sanggar Belajar Sungai Penchala Kuala Lumpur, Senin, 3 April 2023. 


Kegiatan ini dilakukan dalam rangka Pengabdian Masyarakat dan KKN Internasional. 


Kegiatan edukasi ini bertema “Implementasi Model Pembelajaran Experiential and Joyful Learning-Marine Edutourism (EJoy-ME) melalui Underwater Virtual Diving sebagai Alternatif Pendidikan Lingkungan”.


Riza Sativani Hayati mengungkapkan bahwa Era Revolusi Industri 4.0 menuntut siswa memiliki berbagai literasi, termasuk literasi lingkungan. 


"Siswa diharapkan memiliki literasi lingkungan yang baik agar berkontribusi dalam menjaga lingkungan," ungkapnya.


"Seseorang yang memiliki literasi lingkungan akan memahami hubungan sebab akibat dalam interaksi manusia dengan alam, sehingga mampu membuat keputusan berlandaskan pemahaman atas proyeksi masa mendatang terhadap lingkungan," tambahnya.


Hal tersebut menyebabkan adanya urgensi untuk meningkatkan literasi lingkungan melalui pendidikan lingkungan. 


Siswa Sanggar Belajar Sungai Penchala merupakan siswa dengan kewarganegaraan Indonesia namun berdomisili di Kuala Lumpur, Malaysia. Mereka didominasi putra-putri dari Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia yang kurang beruntung dalam hal pendidikan. 


Mereka tidak dapat memperoleh pendidikan secara baik di negeri tetangga karena kondisi dan kemampuan ekonomi keluarga yang tidak mendukung. 


Meski demikian mereka tetap Warga Negara Indonesia yang berhak menerima pendidikan secara layak, terutama pendidikan lingkungan. 


Pendidikan lingkungan harus tetap diberikan kepada mereka agar mereka mampu memelihara lingkungan di sekitar mereka, baik itu di Malaysia atau bahkan di negara asal mereka sendiri, yaitu Indonesia yang merupakan negara maritim. 


Riza Sativani telah mengembangkan model pembelajaran yang mengintegrasikan ME dengan model experiential learning, strategi joyful learning, konsep pendidikan lingkungan, pendidikan berbasis potensi lokal, dan marine ecotourism. 


Model pembelajaran ini selanjutnya disebut dengan Experiential and Joyful Learning-Marine Edutourism (EJoy-ME). 


EJoy-ME telah diujicobakan kepada siswa di Wakatobi dan terbukti mampu meningkatkan literasi lingkungan siswa. 


Oleh karena itu EJoy-ME sangat tepat jika dilakukan kepada siswa Sanggar Belajar Sungai Penchala sebagai alternatif pendidikan lingkungan. 


Keterbatasan Sanggar Belajar Sungai Penchala adalah dukungan terhadap pembelajaran langsung di lokasi wisata bahari. Lokasi SB Penchala jauh dari ekosistem laut dan tidak memiliki sumber daya untuk dapat membawa siswa ke ekosistem langsung. 


Hal ini mendorong dilakukannya implementasi EJoy-ME secara virtual. Siswa diberikan pengalaman diving  atau menyelami ekosistem laut secara virtual melalui underwater google street view pada aplikasi google earth. 


Meskipun tidak dapat menyelami ekosistem laut secara langsung di ekosistem asli, namun pengalaman virtual ini tetap dapat memberikan dampak pada upaya peningkatan literasi lingkungan siswa. 


Semoga kelak ketika mereka kembali ke tanah airnya akan berkontribusi pada kelestarian ekosistem laut Indonesia.

IKLAN

×
Berita Terbaru Update