Foto : Mahyuddin Arzifi (Ist). |
SIMPULINDONESIA.com_ACEH TENGGARA - Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Kerukunan Kecamatan Bukit Tusam Kabupaten Aceh Tenggara (Agara) berharap saling bersinergi untuk mensukseskan penyelenggaraan pemerintah Desa agar tercapainya masyarakat sejahtera.
Ketua BPD Desa Kerukunan, Mahyuddin Arzifi kepada media ini menyampaikan, pemerintahan Desa adalah pemerintahan paling bawah, untuk mensukseskan penyelenggaraan pemerintah Desa agar berjalan dengan lancar kita harus saling bersinergi, Jum'at (21/4/2023).
"Kalau bukan kita siapa lagi ?," katanya.
Selanjutnya disampaikan, "BPD itu mitra kerja Kepala Desa, bukan bawahan Kepala Desa, jadi teman-teman BPD jangan sungkan untuk mengawasi kinerja Kepala Desa demi terwujudnya pembangunan Desa dan kesejahteraan masyarakat".
Kemudian, kita harus mengedepankan seiring dan sejalan, dan jaga keharmonisan di antara satu sama lain.
"Kalau ada penyampaian aspirasi maupun kritik dari masyarakat Desa yang sifatnya membangun, silahkan sampaikan dan cari jalan terbaik, pemerintah Desa tidak boleh alergi," imbuhnya.
Masih dikatakan Mahyuddin, "Buat teman-teman selaku BPD jangan enggan melaksanakan tupoksinya sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 110 Tahun 2016 tentang Badan Permusyawaratan Desa".
Menurutnya, Melakukan evaluasi berupa laporan keterangan penyelenggaraan pemerintahan desa adalah hal yang sangat penting, agar tidak terjadi permasalahan kedepannya.
Lalu bagaimana BPD melakukan pengawasan dan melakukan evaluasi kalau berupa laporan keterangan penyelenggaraan pemerintahan Desa tidak diberikan kepada BPD. Apa yang mau diawasi dan dievaluasi ?.
"Seyogianya Kepala Desa memberikan laporan keterangan penyelenggaraan pemerintahan Desa itu tanpa diminta kepada BPD," katanya.
Selain itu, biaya operasional BPD harap bisa dianggarkan ke APBDes. Saat ini kami BPD di Aceh Tenggara hanya dapat tunjangan, itupun di bawah UMR.
"Hal ini kami harap dukungan dan perhatian khusus yang dapat jadi pertimbangan bapak Pj. Bupati Aceh Tenggara, Drs. Syakir," pungkasnya. (*)