Simpulindonesia.com_ BULUKUMBA,- Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bulukumba mengecam tindakan represif aparat Kepolisian kabupaten Bulukumba kepada kader IMM saat demonstrasi mahasiswa menolak UU Cilaka, kamis (13/042023). di bundaran pinisi Bulukumba
"Kami mengecam tindakan represif aparat kepolisian yang memukul dan menangkap paksa para peserta aksi, khususnya kader IMM Bulukumba" kata kata Ketua Umum PC IMM Bulukumba dalam keterangannya.
Dia menjelaskan, dari data yang pihaknya kumpulkan ada 5 Kader IMM kena pukulan oleh oknum aparat kepolisian dan satpol PP Bulukumba 1 kader mengalami luka berat, hingga harus dilarikan ke RSUD dan 4 lainnya mendapatkan tendangan hingga pukulan oleh oknum aparat keamanan.
Menurut Erwin Rahman Ketua Umum PC IMM Bulukumba, dari keterangan kader tindakan tersebut berasal dari aparat kepolisian dan satpol PP. "Kami tentu tidak ingin ada sikap pihak polisi dan satpol PP yang seakan-akan 'cuci tangan' dari kejadian aksi kemarin,"ujarnya.
aksi kader-kader IMM ini aksi damai tentu sebagai instrumen awal, apabila kasus kekerasan terhadap kader kami tidak diproses sebagaimana hukum yang berlaku, maka akan ada konsolidasi besar-besaran maka copot Kapolres dan Kasatpol PP
Insiden ini terus akan dikawal, yang menimpa beberapa mahasiswa khususnya, kader IMM dalam aksi penolakan UU CIPTAKER, maka IMM turun kejalan atas respon tragedi kemanusiaan tersebut yang mencederai ruang demokrasi bahkan bertentangan UUD 45 PASAL 28E AYAT (3) "SETIAP ORANG BERHAK ATAS KEBEBASAN BERSERIKAT, BERKUMPUL DAN MENGELUARKAN PENDAPAT", maka dengan itu langkah ini dianggap penting untuk mawas diri KEPADA aparat kepolisian DAN SATPOL-PP, BERIKUT PERNYATAAN SIKAP DARI KAMI:
1. MEMINTA BUPATI BULUKUMBA UNTUK MENCOPOT KASATPOL-PP ATAS TINDAKAN REPRESIF YANG DILAKUKAN KEPADA MAHASISWA DAN KADER IMM
2. MEMINTA POLDA SUL-SEL UNTUK MENCOPOT KAPOLRES BULUKUMBA ATAS KELALAIAN DALAM MENGKOORDINIR JALANNYA AKSI DEMONSTRASI
3. BERI SANKSI KEPADA OKNUM SATPOL PP DAN POLISI YANG TERLIBAT DALAM TINDAKAN KEKERASAN PADA MAHASISWA DAN KADER IMM
Apabila tidak ada respon dari aparat pemerintah maupun keamanan, kami akan teruskan Ke Polda aksi ini, dengan narasi transparansi kasus penganiayaan aparat oleh kepolisian di kabupaten Bulukumba agar disidang kode etik di propam oknum tersebut sebagai upaya tindaklanjut.
"Kami tegaskan bahwasanya, teman-teman mahasiswa yang mengalami luka ringan dan luka berat hingga dibawa ke rumah sakit adalah akibat dari tindakan represif aparat terhadap mahasiswa," ungkapnya.