Rombongan diterima kepala Tehnik Tambang PT. Berau Coal Sutami Sitorus, Manajemen PT. Berau Coal Sarid, PPM PT. Berau Coal Hery S, serta lainnya.
Kunjungan kerja ini dalam rangka menggali data-data berupa dokumen dan informasi yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial, jaminan rekmalasi, realisasi program pemberdayaan masyarakat, serta lainnya.
Wakil ketua pansus Investigasi pertambangan M Udin menuturkan sebagai salah satu produsen batu bara terbesar di Indonesia maka di nilai penting untuk menggali tentang program pertambangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM) dan CSR.
Perbedaan dengan CSR, kalau PPM itu di peruntukan khusus bagi masyarakat di lingkungan pertambangan. Sebab itu kita mau lihat bagaimana pengeloaanya, kata M Udin di dampingi anggota Pansus Investigasi pertambangan sutomo jabir, Mimi Meriami Br Pane, Safuad, Saefuddi Zuhri, dan Agus Aras.
Sutomo Jabir menyampaikan apabila melihat pelaksanaan PPM oleh PT. Berau Coal cukup baik mulai dari meningkatkan perekonomian, pendidikan dan keshatan Listrik serta air bersih.
Kemdati demikian, kenyataanya banyak masyarakat miskin yang penyebarannya cukup merata di sejumlah kecamatan. “Artinya perlu dipertanyakan sebenarnya apakah memang PPM diberikan kepada masyarakat di lingkungan Tambang atau malah sebaliknya,” tanya politikus PKB. Sebab itu pihaknya meminta laporan dokumen pelaksanaan PPM serta sekaligus akan melakukan cross check lapangan.
PPM PT. Berau Coal Hery S menjelaskan program prioritas rencana induk PPM Tahun 2019 sampai 2028 di kelompokkan pada pendidikan, kesehatan, sosial budaya dan lingkungan kehidupan masyarakat.
“Sejak tahun 2019 sampai 2022 sebanyak 78 bangunan dan fasilitas umum yang telah di bangun. Beasiswa total 2.096 % penerima, pemberian pelayanan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis kepada 25.012 orang”. Jelasnya.(F.GEA)