SimpulIndonesia.com_ INDRAMAYU| Dalam Kegiatan keagamaan yang diselenggarakan oleh Jamiyah di Masjid Al Muhajirin Desa Santing, Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu, berhasil menjadi sarana penyuluhan yang efektif terkait bahaya radikalisme dan himbauan Harkamtibmas. mendapat perhatian dari berbagai pihak yang terlibat dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut.
Dalam kegiatan tersebut, Ustad AA Nurhayat Al Qomari selaku narasumber utama yang memberikan pemahaman mendalam kepada masyarakat tentang ancaman radikalisme dan langkah-langkah pencegahannya. Kolaborasi antara penyuluhan agama dengan kepolisian juga terlihat melalui kehadiran Bhabinkamtibmas yang mewakili Kapolsek Losarang, serta Babinsa Peltu Karsidi yang mewakili Danramil Losarang. Mereka memberikan penekanan mengenai pentingnya Harkamtibmas dan peran aktif masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan.
Selain itu, perwakilan pemerintah setempat, seperti Satpol PP Junaedi yang mewakili Camat Losarang, Boy Billy Prima . turut hadir memberikan arahan kepada peserta kegiatan. Keikutsertaan Kuwu Santing Hj Sairoh juga memberikan semangat kepada para peserta.
Partisipasi aktif juga datang dari 30 ibu-ibu Jamiyah Majelis Taklim Masjid Al Muhajirin Desa Santing yang antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka menerima wawasan baru mengenai bahaya radikalisme dan pentingnya menjaga keamanan lingkungan sekitar.
Danramil 1611/Losarang Kapten Arh Supangkat.Melalui Peltu Karsidi. Menjelaskan Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi yang sukses antara pihak penyuluhan agama dan kepolisian dalam mengatasi ancaman radikalisme serta mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga Harkamtibmas. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat semakin meningkat dan dampak negatif radikalisme dapat diminimalisir.Tuturnya
Lanjut Peltu Karsidi .Mengungkapkan Masjid Al Muhajirin Desa Santing menjadi tempat yang strategis dalam upaya menyebarkan pengetahuan dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya mempertahankan harmoni dan keamanan dalam konteks keagamaan. Semoga kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan guna menciptakan masyarakat yang aman, sejahtera, dan terbebas dari ancaman radikalisme. Jelasnya (Anto)