Gambar : Situasi ruang rapat di kantor camat nambo yang dihadiri warga bersama, PT Agung Bumi Karsa serta Kapolsek Abeli, Babinsa, dan Camat Nambo. (Foto/Tim).
SimpulIndonesia.com__SULTRA,— Menindak lanjuti hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPRD Kota Kendari, warga bersama camat nambo serta Kaplsek Abeli laksanakan rapat bersama PT Agung Bumi Karsa, Rabu (28/06/2023).
Menurut informasi yang dihimpun tim SimpulIndonesia.com, aksi unjuk rasa dilakukan warga lantaran kekecewaannya terhadap rekomendasi DPRD Kota Kendari yang disinyalir tidak dijalankan PT Agung Bumi Karsa.
Pada rapat di Kantor Camat Nambo, yang diketahui dihadiri pihak PT Agung Bumi Karsa, Camat Nambo, Kapolsek, serta Babinsa dan Bhabinkamtibmas serta beberapa perwakilan warga.
Lantaran tidak adanya kabar dari pemilik PT Agung Bumi Karsa, yakni Rivan, rapat tersebut ditutup akibat diketahui tidak adanya solusi yang didapatkan.
Gambar : Jendral Lapangan Aliansi Masyarakat Kelurahan Petoaha Melawan dan Tim Tamalaki Pobende Wonua DPC Nambo. (Foto/Tim).
Sementara itu, warga yang memblokade jalan sejak Senin (26/06/2023) lalu ini tetap akan memblokade jalan hingga Rivan menemui warga yang melakukan aksi protes tersebut.
Koordinator Lapangan Haslan HS mengatakan bahwa pihaknya akan tetap menutup hingga tuntutannya terrealisasi.
“Tetap kami lanjutkan blokade jalan ini, sampai tuntutan kami direalisasikan, dan kami tentu tetap akan mendesak Rivan menemui kami,”Kata Haslan.
Haslan pun menambahkan bahwa aksinya ini akan berlanjut sampai waktu tidak ditentukan.
“Kami aliansi masyarakat kelurahan petoaha melawan bersama Tamalaki Pobende Wonua DPC Nambo akan bertahan dan akan terus melanjutkan aksi kami hingga waktu yang tidak ditentukan, kami akan tetap menunggu Rivan yang kami ketahui sebagai pemilik PT Agung Bumi Karsa menemui kami di lapangan,”Tambah Haslan.
Senada dengan Jendral Lapangan Ali Sabarno mengatakan bahwa diskusi yang diselenggarakan di kantor Camat Nambo tidak melahirkan solusi.
“Tidak ada solusi, kami minta Rivan temui kami, lagi-lagi hanya pihak PT Agung Bumi Karsa yang hadir, yang kami ketahui memang tidak berkompeten untuk mengambil kebijakan,”Tegas Ali Sabarno.
Ali Sabarno membeberkan bahwa Rivan sudah ditelfon namun handphonenya tidak aktif.
“Ini kan yang hadir tadi itu hanya Adam yang mewakili PT Agung Bumi Karsa, Rivan yang ditelfon handphone tidak aktif, makanya rapat atau pun diskusi yang berjalan hari ini tidak membuahkan hasil,”Beber Ali Sabarno.
Menurutntya pihaknya akan tetap bersepakat, untuk tetap melakukan aksi blokade ini.
“Kami tetap blokade dan tidak ada aktivitas mobilisasi hingga kami ditemui pemilik langsung dari PT Agung Bumi Karsa yakni bapak Rivan,”Tutupnya.
Menurut informasi di lapangan alan yang diblokade warga itu adalah jalan pendidikan kelurahan petoaha kecamatan nambo kota kendari, yang diketahui merupakan jalan yang selama ini dipakai PT Agung Bumi Karsa untuk melakukan mobilisasi hasil produksinya.
PT Agung Bumi Karsa merupakan perusahaan yang memproduksi beton, aspal, dan crusher.(Nur).