-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Iklan

Caleg Muda, Peran Orangtua dan Bagaimana Agar Terpilih

Jumaat, 28 Julai 2023 | 1:07 PTG WIB | 0 Views Last Updated 2023-07-28T06:07:26Z

 



SIMPULINDONESIA.com-- Partai Politik telah menyelesaikan pemberkasan calon Legislatif.  Saat ini memasuki tahap verifikasi oleh KPU dan KPUD. Setelah lolos verifikasi akan dibuat Daftar Caleg Sementara, setelah semuanya sesuai prosedur akan ditetapkan sebagai Daftar Caleg Tetap.




Segmen pemilih anak usia muda paling dominan sekitar 60%. Dan partai politik merespon dengan menampilkan caleg milenial. Walau sesungguhnya itu bukan jaminan untuk berhasil atau caleg terpilih.




Caleg muda terpilih tidak akan terlepas dari peran orang tua. Baik itu karena hasil pendidikan dan suritauladan  atau berkat doa orang tua. Berbanding lurus dalam membentuk anak sholeh yang berbakti kepada orang tuanya. seperti ungkapan, "Buah yang jatuh tidak akan jauh dari pohonnya".   




Pendidikan atau pengkaderan anggota oleh partai politik itu penting. Untuk menghasilkan anggota yang bermutu dan berkualitas. Namun pendidikan dan doa orang tua adalah lebih utama. Inilah yang dinamakan politik orang tua. Andai kata tidak ada pendidikan formal atau pengkaderan anggota partai, anak sholeh yang berbakti kepada orang tuannya otomatis dia akan menjadi politisi yang handal dan kawakan. 




Setelah kita ditetapkan sebagai caleg tetap maka dimulailah masa kampanye kurang lebih sekitar 3 bulan. Yang pertama kali adalah sungkem dan mohon doa restu orang tua. Sepanjang waktu itulah doa orang tua terus mengiringi setiap langkah dan perjalanan kita. Dan insyaallah kalau di niatkan dengan baik seluruh aktifitas kita akan bernilai ibadah.




Apa peranan atau suritauladan orang tua yang paling kita ingat. Tidak malu menyapa dan bertanya jaman dulu mungkin kita merasa malu kalau mengantar orang tua mencari alamat saudara atau kerabat. Perjalanan dari rumah sampai tujuan, banyak sekali bertanya kepada orang yang dijumpainya. Jarak 500 meter apalagi bila ada perempatan mesti bertanya orang yang lewat. Katanya, "malu bertanya akan sesat di jalan".




Masa kini setelah ada google maps kita sedikit sekali menyapa dan bertanya kepada orang. Setiap ingin kunjungan ke suatu tempat mesti kita minta shareloc. Disatu sisi membantu lebih praktis mencari alamat atau lokasi. Bebas merdeka tidak malu lagi banyak bertanya sama orang. Tapi karena terlalu yakin dengan petunjuk dan arahan jalan dari google maps kita sering masuk jalan yang tidak wajar atau tidak layak dilalui. Jadi benar juga ungkapan diatas. karena malu bertanya sama orang kita jadi sesat di jalan.




Bukannya kita alergi atau tidak setuju dengan teknologi, namun kenyataannya orang yang mencari alamat dengan manual dan banyak bertanya tidak pernah tersesat. Sedangkan orang yang terlalu mengandalkan teknologi petunjuk jalan,  sebagian ada yang tersesat atau keblusuk.




Begitu juga dengan metode kampanye, yang dilakukan orang tua jaman dulu yang gaptek teknologi.  Mestinya masih menggunakan cara kuno. Banyak menyapa dan bersilaturahmi. Banyak bertanya atau kepo, bapak ibu, mas mbak pemilu besok sudah ada pilihan belum?




Caleg milenial yang sebagian katanya mager (males gerak), hanya duduk manis dengan lincah jari jemarinya di depan laptop atau androidnya. Teknologi terkini sangat penting untuk menyampaikan misi visi, program dan rencana kerja. Dalam sekian detik bisa menjangkau ratusan bahkan ribuan flower. Sudah dibaca dan dilike kemudian tenang. Sambil rebaan menunggu hari H pencoblosan. Entah minder atau malu dan takut terjun langsung berinteraksi di tengah tengah masyarakat.




Pertemanan di media sosial atau di udara itu penting, namun pertemanan di darat jauh lebih penting lagi. Interaksi di dunia maya penting, tapi lebih penting lagi interaksi di dunia nyata.  Pertemuan atau interaksi lewat jalur darat lebih kuat dan menghujam. Karena adanya sentuhan dan tatapan mata secara langsung.




Tidak pandang bulu pernah yah kita di suruh ibu mengantarkan makanan atau oleh-oleh ke tetangga. Kita mungkin jengkel, kalau mengirim makanan kepada tetangga yang menurut kita kurang baik akhlaknya. Kenapa sih orang seperti ini di kasih, menggerutu dalam hati. Kita tidak tahu maksud dan tujuan ibu kita, bahwa beliau sedang mengajarkan kita jangan pandang bulu bila ingin berbuat baik. 




Kita harus berbuat baik kepada siapapun. Istilahnya "Teman seribu sedikit, musuh satu banyak"  Ramainya media sosial dengan aksi saling caci maki, menghujat dan sampai membunuh karakter orang lain. Kita kadang larut dan terbawa emosi. Kita menempatkan posisi disalah satu pihak yang saling mengumpat. Kita mendukung pihak ini dan kita menyerang pihak itu.




Sabar dan telaten. ibu kita sangat sabar dan telaten. Mulai dari dalam kandungan kita diberikan perlakuan yang terbaik sampai usia kandungan 9 bulan. Ketika telah lahir kita susui selama 2 tahun. Perawatan dan pendidik paling istimewa sebelum memasuki pendidikan formal selama 4 tahun. Walaupun sudah masuk lembaga pendidik format. Orang tua kita tidak serta merta melepaskan tanggung jawab dalam menjaga moral dan akhlak anaknya. 




Adakah lembaga, ormas atau partai politik manapun yang dapat memberikan pembinaan, pendidikan dan pendampingan sekian lama, sabar dan telatennya melebihi kehebatan orang tua kita. Kita diberikan pendidikan yang utama dan sangat dasar. Di mulai cara makan minum, cara berjalan, menjaga kebersihan, berpakaian, dan seterusnya sampai anaknya benar benar bisa mandiri.




Para caleg semuanya adalah orang yang pernah mendapatkan sentuhan kasih sayang dari orang tuanya terutama ibunya. Coba lihat wajah ibu kita, coba ingat ingat pelajaran apa saja yang diberikan ibu kita. Pengalaman apa  bersama ibu yang paling berkesan. Suri tauladan apa saja yang kuat tertanam.  




Coba kalau bisa di-print kebersamaan hidup bersama orang tua terutama ibu dari kecil sampai dewasa. Dibaca terus berulang ulang. Coba kita terapkan dalam masa kampanye saat ini. Insyaallah nama kita yang awalnya tercantum di daftar caleg tetap akan berganti menjadi daftar caleg terpilih. Selamat berjuang para pejuang demokrasi. Wassalam.

IKLAN

×
Berita Terbaru Update