SimpulIndonesia.com_Bulukumba, Beranda News-Pemilihan Kecamatan (PPK) Kindang, Dirman Anwar, memiliki harapan besar terhadap Pemilu yang akan diselenggarakan pada 14 Februari 2024. Baginya, Pemilu merupakan pesta demokrasi yang seharusnya melahirkan pemimpin yang jujur, amanah, dan berpihak kepada masyarakat kecil. Aturan yang mengatur Pemilu, yaitu Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Republik Indonesia no. 7 tahun 2017, menyebut Pemilu sebagai sarana untuk memilih anggota dewan, presiden, dan wakil presiden secara langsung, bebas, rahasia, dan adil, berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pemilu merupakan momen penting bagi rakyat Indonesia untuk turut serta dalam menentukan arah negara melalui penggunaan hak suara. Negara Indonesia menghargai hak-hak warga negaranya, dan partisipasi aktif dalam Pemilu menjadi salah satu cara untuk menentukan nasib bangsa dan negara. PKPU menetapkan prinsip-prinsip Pemilu yang antara lain adalah mandiri, jujur, adil, tertib, terbuka, proporsional, profesional, akuntabel, efektif, dan efisien, sesuai dengan visi yang diutarakan oleh Dirman Anwar.
Namun, pada masa-masa menjelang Pemilu, elite politik seringkali terlibat dalam politik uang untuk mendapatkan simpati masyarakat. Praktik ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kerugian bagi negara, sebab para penerima politik uang cenderung akan berusaha mengembalikan modal yang telah dikeluarkan, bahkan dengan tindakan korupsi. Politik uang ini mengancam kemajuan sistem demokrasi di Indonesia dan harus dihindari.
Untuk menciptakan Pemilu yang bersih, masyarakat perlu memahami bahaya politik uang dan menyadari peran pentingnya dalam menentukan masa depan negara. Meskipun kritis terhadap calon, golput bukanlah solusi, karena hal tersebut hanya menguntungkan calon yang tidak kredibel. Golput dapat memberikan peluang bagi calon yang kurang kompeten untuk memenangkan pertandingan. Oleh karena itu, golput dan politik uang harus ditolak.Jelas Kontributor MNC TV Group ini.
Sebagai masyarakat yang cerdas, kita harus mampu menilai calon yang terbaik dan mau mendengarkan aspirasi masyarakat. Calon pemimpin harus berkomitmen untuk mewujudkan pembangunan sesuai dengan keinginan masyarakat dan tidak hanya mementingkan diri sendiri atau kelompoknya saja. Hak suara dalam Pemilu adalah hak yang berharga, dan kita tidak boleh menyia-nyiakannya hanya demi iming-iming sementara. Kita harus memberikan suara kepada calon yang tepat, karena pemimpin yang dipilih adalah cerminan dari rakyatnya.
Dalam upaya mencapai Pemilu yang bermartabat, partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat sangatlah penting. Semua pihak, termasuk Penyelenggara, harus bersama-sama bekerja keras untuk menciptakan ajang pemilihan yang bersih, jujur, dan adil.
Dengan demikian, harapan Dirman Anwar untuk melahirkan pemimpin yang jujur, amanah, dan berpihak kepada masyarakat kecil dapat terwujud. Semoga Pemilu mendatang menjadi momen bersejarah bagi kemajuan bangsa Indonesia dan perwujudan demokrasi yang sejati.
Catatan Kecil: Dirman Anwar Devisi Teknis PPK di Ruang Gelap Menatap Pemilu 2024.