SIMPULINDONESIA.com_ Pangkalpinang- Jikalau selamat ini banyak festival musik solo/duo/grup/paduan suara atau yang lain sebagainya digelar untuk mendatangkan uang atau mendapatkan keuntungan besar. Mulai dari uang pendaftaran peserta hingga biaya masuk penonton.
Namun lain halnya dengan festival yang digelar Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kamis, (27/7/2023) siang di warunk Milenial Jl.Hamidah Pangkalpinang.
Di festival ini, peserta tidak di pungut biaya pendaftaran alias gratis. Penonton juga tidak dipungut biaya masuk. Penonton bisa menonton festival dan format sajian live music-nya dari mana5 saja sesuai dengan jumlah kapasitas tempat penyeleggaraan.
Bahkan saking keren-nya, peserta yang ikut festival mendapat uang transportasi.
Di gelarnya festival Aksi Musik Anak Bangsa (Asik Bang) untuk kali kedua ini merupakan agenda tahunan FKPT Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Iya memang betul bahwa pendaftaran peserta tidak5 dipungut biaya. Lomba diperuntukkan bagi mahasiswa, pelajar siswa-siswi SMK/SMA dan SMP. Mungkin bisa dibilang untuk umum," ujar Ketua FKPT Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sri Wahyuni, SE kepada SimpulIndonesia.com, Kamis (27/7/2023) di Warunk Milineal Resto Pangkalpinang.
Dikatakan Sri Wahyuni, pelaksanaan kegiatan rutinitas ini merupakan perpanjangan tangan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pusat sebagai lembaga pemerintah non kementerian yang diamanatkan menangani terorisme.
Kegiatan ini menurut Sri Wahyuni merupakan usaha bersama untuk mewaspadai radikalisme sebagai bagian dari upaya-upaya pencegahan terorisme, merawat perdamaian, toleransi dan kebhinnekaan Indonesia.
Festival musik solo/duo/grup/paduan suara "Asik Bang" Aku Bangga Menjadi Anak Indonesia menjadi salah satu BNPT Babel bersama FKPT Babel dalam mencegah penyebaran paham radikalisme dan terorisme di daerah.
Sri Wahyuni yang didampingi sekretarisnya, Subardi, M.K. Pd menyebutkan, program pencegahan terorisme yang dilaksanakan BNPT terdiri atas dua strategi.
Memandang penting aspek pencegahan yang bersifat lunak dalam upaya mewaspadai berkembangnya radikalisme dan7 terorisme yang membajak kepercayaan tertentu di masyarakat.
Pendekatan lunak merupakan terobosan dalam rangka meningkatkan daya tangkal masyarakat, khususnya generasi muda, pelajar serta civitas academica, penggiat dan pecinta musik, menolak ajakan kekerasan yang diinisiasi kelompok radikal terorisme.
Ia menyebutkan dalam pelaksanaan festival ini Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kembali melaksanakan Agenda Tahunannya yakni Lomba Podcast, Asik Bang & Penulisan Berita se Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tanggal 26 - 27 Juli 2023 di Kota Pangkalpinang.
Menurut Sri Wahyuni bahwa kegiatan ini merupakan agenda tahunan dari bidang pemuda dan pendidikan dalam rangka menguatkan wawasan kebangsaan dan semangat cinta tanah air para generasi muda Bangka Belitung.
Selain itu usaha bersama untuk mewaspadai radikalisme sebagai bagian dari upaya-upaya pencegahan terorisme, merawat perdamaian, toleransi dan kebhinekaan Indonesia.
Ia menambahkan program pencegahan terorisme yang dilaksanakan BNPT terdiri atas dua strategi.
Memandang pentg aspek pencegahan yang bersifat lunak dalam upaya mewaspadai berkembangnya radikalisme dan terorisme yang membajak kepercayaan tertentu di masyarakat.
Pendekatan lunak merupakan terobosan dalam rangka meningkatkan daya tangkal masyarakat, khususnya generasi muda, pelajar serta civitas academica, penggiat dan pecinta musik, menolak ajakan kekerasan yang diinisiasi kelompok radikal terorisme.
"Seumpamanya bila pepatah mengatakan bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian, maka kita FKPT mengajak generasi muda untuk bermusik dulu namun kesatuan persatuan tetap terdepan," kata Ibu Yuni sapaan akrab untuk dirinya.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk menggali dan melestarikan seni budaya sekaligus memupuk rasa nasionalisme kepada generasi muda sebagai langkah awal menangkal paham radikalisme dan terorisme di Babel.
"Setidaknya melalui musik kita bisa titipkan banyak pesan dari lagu-lagu wajib kebangsaan, seperti tanah airku dan sebagaibya. Sehingga jiwa mereka bangkit untuk tetap menjaga toleransi dan kebersamaan serta menangkal paham radikal dan terorisme," imbuh Ibu Yuni.
Oleh karena itu, ia berharap melalui kegiatan ini bukan hanya sekedar mengajak generasi muda berkreasi menunjukkan bakatnya saja, namun membina mereka untuk menguatkan rasa nasionalisme dalam dirinya sehingga dapat menangkal paham radikal dan terorisme.
Dalam memufuk rasa nasionalisme itu di mulai sejak kecil. Artinya, sejak kecil harus di berikan vaksin. Sedianya pihak FKPT sudah melakukan kegiatan mulau di tingkat Sekolah Dasar (SD).
"Istilahnya semua masyarakat sejak kecil harus diberikan vaksin begitu pula dengan generasi muda kita. Saat mereka menyukai musik dari lagu kebangsaan yang mereka kreasikan dengan aransemen musik masing-masing. Kita yakin dapat menguatkan rasa nasionalisme dalam dirinya," imbuh Ibu Yuni.
Lebih jauh ibu Yuni menyebutkan bahwa Festival Musik "Asik Bang" Aku Bangga Menjadi Anak Indonesia ini diikuti 19 peserta berbagai tingkatan dari siswa SMP, SMA/SMK,6 mahasiswa dan masyarakat umum yang bebas mengekspresikan dirinya melalui musik sebagai bentuk cinta kepada tanah air.
Dari 19 peserta dibagi dua katagori, yakni Solo dan Kelompok Band. Untuk peserta Solo terdiri 15 peserta dan 4 peserta group band. Untuk dari SMA berjumlah 20 sekolah yang ikut.
"Kita berharap dengan membawakan lagu-lagu kebangsaan, akan tertanam rasa jiwa nasional pada diri kita terutama pada pemuda generasi bangsa ini. Dengan adanya kegiatan ini para pemuda akan menjadi garda terdepan dalam menjaga persatuan kesatuan bangsa dan NKRI. Istilah kita, bermusik-musik dahulu namun jaga bangsa paling depan. Artihya NKRI harga mati," ucapnya.
Untuk peserta yang menang, lanjut ibu Yuni akan berikan hadiah uang tunai dan akan diberangkatkan ke Jakarta mewakili Babel untuk mengikuti ASIK BANG di tingkat nasional.
"Jadi, mereka yang juara satu sebagai pemenang akan berhadapan dengan para pemenang dari masing-masing wilayah se-Indonesia," tukas Ibu Yuni.
Sementara itu, Plt Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Babel, Umi Kalsum begitu mengapresiasi apa yang dilakukan BNPT Babel bersama FKPT Babel yang menggelar Festival Musik "Asik Bang" sebagai upaya membangkitkan rasa cinta tanah air para generasi muda Babel.
"Kami sangat mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh FKPT Babel ini. Karena disini tidak hanya membangkitkan rasa cinta tanah air, namun salah satu upaya mencegah penyebaran paham radikalisme dan terorisme di Babel," ujar Umi Kalsum.
Dikatakan Umi Kalsum berbagai upaya yang dilakukan pemerintah dalam menangkal paham radikal dan terorisme yang sudah berkembang dan menyebar kemana-mana. Pemerintah harus dapat membangkitkan semangat cinta tanah air dan rasa nasionalisme terhadap generasi muda.
"Generasi muda adakah penerus bangsa. Generasi muda kita ini lah yang akan menjadi pemimpin di masa depan. Oleh karena itulah harus dilakukan sejak saat ini biar bangsa kita dapat bernafas bebas dari paham radikal dan terorisme.Disini kita mengajak anak muda kita untuk bisa berbuat baik kepada negara ini," tegasnya seraya mengucapkan banyak berterima Terima kasih FKPT sudah menggelar kegiatan ini.
Masih ditempat yang sama, salah satu juri senior yang sengaja didatangi dari Jakarta, Yuyun Arfah mengatakan dalam sekali tampil, setiap peserta akan menyanyikan dua lagu, dengan satu lagu nasional sebagai lagu wajib dan lagu bebas pilihan peserta.
Dikatakannya, peserta yang ikut selain memiliki berbekal keahlian dalam bakatnya, para peserta harus juga mampu menjiwai karakter kebangsaan yang kuat dalam diri saat membawa lagu yang ia bawa.
“Untuk pilihan lagunya harus pas. Meskipun lagu-lagu nya pun bukan lagu tradisional. Tapi coba masukin cengkok-cengkok kita yang nusantara. Nusr lebih kaya," kata Yuyun.
Diakui Yuyun, ada diantara peserta yang paham betul bagaimana cara tampil dan cara menarik ruh para penonton. Namun ada juga yang belum paham cara itu. Maka belum rata dalam penampilan para peserta.
Ia menyebutkan bahwa para peserta punya kompetens bagus-bagus. Hanya saja kesadaran dan mungkin kesempatan masih kurang. Artinya mereka harus ada yang mendokrin bahwa mereka itu berpikir lebih luas. Berfikir harus nasional dulu baru internasional.
"Tadi saat kita ngobrol sama beberapa teman bahwa kayaknya mereka disini kebanyakan ya cukup sampai disini aja. Mereka gak terpikir ya, kalau kita harus ke jenjang lebih tinggi," kilah wanita yang saat ini tengah merintis album solonya
Ia menghimbau kiranya mereka juga jarus rajin-rajin menghubungi dan berkoneksi kepada senior yang ada di luar Pangkalpinang.
"Misalnya aku nih yang sudah mereka kenal, rajin-rajin ngobrol atau pun bertanya. Apa lagi kegiatan Asik Bang salah satu dapat membantu bagi para seniman musik. Karena dilaksanakan kemana-mana dan setiap tahun," ujar jebolan Ikatan Kesenian Jajarta (IKJ) ini.
Untuk saat ini dirinya masih juri namun apabila diminta untuk membina adik-adik disini dirinya akan selalu siap.
Disisi lain ia menambahkan bahwa bisa jadi dalam persiapan peserta masih kurang. Mungkin informasinya Juga kurang cepat sampai. Seandainya jauh hari dilempar informasinya mungkin persiapan lebih matang dan tampilannya akan lebih bagus
"Intinya semua peserta sudah keren," tukas ciri khas pemilik rambut panjang terurai indah ini yang sebelumnya juga tampil memukau dengan lagunya berjudul "Janji"
Dari hasil liputan SimpulIndonesia.com di lapangan terlihat ratusan penonton memadati Warunk Milenial Pangkalpinang yang letaknya hegitu strategi pas di perempatan pinggi jalan raya.
Lagu kebangsaan dan group band yang ditampilkan para peserta memukau para pengendara untuk singgah menonton tampilan mereka.
Seperti salah satu peserta penyanyi Solo, Muhammad Zofa ketika menyanyikan lagi wajib Kebangsaan yang bikin memukau para para penonton.
Tak hanya satu lagu waji saja, ia juga melantunkan satu lagu pilihan bebas yang juga membuat penonton memukau.
Penampilannya pun sontak berkali-kali mendapat tepuk tangan.
Selain Muhammad Zofa, ada belasan lagi siswa dan mahasiswa yang juga mengikuti Festival musik yang FKPT Bangka Belitung.
Untuk pilihan juara hanya diambil juara satu saja. Juara 1 katagori penyanyi Solo jatuh kepada Muhammad Zofa. Sedangkan juara 1 katagori kelompok band jatuh kepada kelompok Band Gerombolan Lama. (Aimy).