-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Iklan

Memanas, Warga Kelurahan Petoaha Akan Kembali Tutup Jalan Baru yang Dibuat PT Agung Bumi Karsa!

Sabtu, 1 Julai 2023 | 4:43 PTG WIB | 0 Views Last Updated 2023-07-01T09:43:07Z

Gambar : Warga saat mengunjungi PT Agung Bumi Karsa di Jalan Pendidikan Kelurahan Petoaha Kecamatan Nambo Kota Kendari (01/06/2023). (Foto/Tim).


SimpulIndonesia.com__SULTRA,— Makin memanas perseteruan warga dan PT Agung Bumi Karsa kembali memanas, Sabtu (01/07/2023).


Pasalnya penutupan jalan pendidikan kelurahan petoaha kecamatan nambo kota kendari masih berlangsung.


Lantaran tidak ditemui oleh pimpinan atau pemilik PT Agung Bumi Karsa warga lorong maleo itu pun masih melakukan blokade.


Alih-alih temui warga, pemilik yang diketahui bernama Rivan itu malah diduga membuat jalan baru.


Informasi dugaan pembuatan jalan baru untuk dipakai memobilisasi hasil produksi PT Agung Bumi Karsa dihimpun tim SimpulIndonesia.com dari hasil wawancara beberapa sumber.


Diketahui sebelumnya warga menuntut agar pemilik atau direktur PT Agung Bumi Karsa untuk bertanggung jawab atas dugaan pencemaran lingkungan serta disinyalir tanggung jawab sosial dan lingkungan yang belum dijalankan.


Aksi protes warga sudah dilakukan sejak desember 2022 lalu dan berlanjut hingga hari ini.


Warga lorong maleo kelurahan petoaha kecamatan nambo itu pun melangsung aksi demonstrasi sejak senin (26/06/2023) lalu.



Gambar : Istimewa. (Foto/Tim).


Warga yang menamai dirinya Aliansi Warga Kelurahan Petoaha Melawan dan Tamalaki Pobende Wanua DPC Nambo melakukan blokade jalan yang dilalui PT Agung Bumi Karsa.


Koordinator Lapangan Haslan HS kepada tim SimpulIndonesia.com menjelaskan bahwa penutupan ini sudah dilakukannya sudah enam (6) hari lalu.


“Sudah enam hari kami lakukan blokade ini, sejak senin kemarin, namun pemilik perusahaan PT Agung Bumi Karsa belum menemui kami,”Kata Haslan.


Haslan juga membeberkan, bahwa aksi protes yang dilakukannya bersama warga itu bukan soal mobilisasis saja.


“Sebenarnya bukan soal mobilisasi saja yang menjadi tuntutan kami, melainkan soal dugaan pencemaran lingkungan hingga tanggung jawab sosial dan lingkungan yang disinyalir belum dijalankan,”Beber Haslan.


Ditempat yang sama Ali Sabarno juga menegaskan bahwa apa yang dilakukan PT Agung Buki Karsa ini diduga memang tidak mementingkan masyarakat sekitar.


“Kami menduga PT Agung Bumi Karsa tidak memperdulikan apa yang menjadi tanggung jawabnya kepada masyarakat sekitar, khususnya masyarakat lorong maleo,“Tambayh Ali Sabarno.


Ali Sabarno yang diketahui mengawal kasus ini sejak awal perjuangan menegaskan bahwa apa yang menjadi tanggung jawab dari perusahaan disinyalir tidak dijalankan.


“Tidak ada yang dijalankan, rekomendasi DPRD pun tidak diindahkan, warga saja yang memblokade jalan meminta bertemu pemilik malah tidak ditemui, justru PT Agung Bumi Karsa membuat jalan baru untuk kembali melakukan mobilisasi hasil produksinya,”Tegasnya.


Ali Sabarno juga mengungkapkan bahwa hasil dari koonsolidasinya bersama warga dan Tamalaki Pobende Wanua akan kembali menutup jalan baru yang dibuat PT Agung Bumi Karsa.


“Kami sudah berkunjung langsung ke pabrik PT Agung Bumi Karsa bersama warga dan kami meminta bertemu tapi tidak ada yang mau bertemu dan kami langsung titip pesan kepada security yang berjaga bahwa kami besok akan menutup jalan baru yang dibuat oleh PT Agung Bumi Karsa,”Tutup Alis Sabarno.


Sampai berita ini ditayangkan belum ada konfirmasi dari pihak terkait, tim SimpulIndonesia.com masih berupaya melakukan konfirmasi.(Nur).

IKLAN

×
Berita Terbaru Update