Foto: Ketua DPD IWO Indonesia kabupaten Aceh Tenggara, Ilyas, saat konfirmasi terhadap Kepala Sekolah SD Negeri 2 Lawe Loning, Abdullah Zen Lingga, S.Pd., dihadapan dewan guru, Sabtu (26/8/2023). |
SIMPULINDONESIA.com_ ACEH TENGGARA - Kepala Sekolah (Kepsek) SD Negeri 2 Lawe Loning, Abdullah Zen Lingga, S.Pd., sesalkan sebuah berita media online karya oknum wartawan yang diduga terkesan menyudutkannya.
Dirinya sempat dituding tak transparan dalam pengelolaan dana Bantuan Operasional Satuan Pendidik (BOSP), Program Indonesia Pintar (PIP), dana anak yatim, serta mengenai guru honorer siluman.
Abdullah Zen Lingga yang kerap disapa Zen, menganggap berita itu hanya mendengarkan sepihak saja serta tak berdasar.
"Papan informasi mengenai dana BOSP juga ada kami tempelkan di dinding depan pak, jadi bagaimana mungkin kami disebutkannya yang tidak-tidak," kata Zen, sembari menunjukkan bukti-bukti administrasinya dihadapan dewan guru sekolah itu kepada wartawan, pada Sabtu (26/8/2023).
Dijelaskan, kami setiap bulan selalu rapat dengan semua dewan guru mengenai dana BOSP disekolah ini, semua yang ditudingnya tidak benar.
"Mengenai dana PIP tahun 2022 yang mendapatkan bantuan itu sebanyak 48 siswa, dan itupun tersalurkan dengan baik," terangnya.
Untuk bantuan anak yatim pada tahun 2023 ada 8 siswa yang mendapatkan, dan itupun langsung diambil sama wali murid di Bank.
Tak sampai disitu saja, Zen juga menjelaskan terkait salah seorang tenaga guru honorer yakni guru Mulok yang dipecat.
"Mana ada hak saya untuk memecatnya, dia dirumahkan dari pihak dinas provinsi, bukan saya yang memecat," kata Zen.
"Ada penambahan guru disini baru-baru ini karena adanya kurang tenaga guru, disekolah ini tidak ada guru siluman," tandasnya Zen.
Sementara itu ketua DPD Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWO Indonesia) Aceh Tenggara, Ilyas, menanggapi, tadi kita sudah konfirmasi langsung terhadap kepala sekolah itu, dan beliau juga bersedia memaparkan terkait kegiatannya.
"Kita harus tetap terapkan yang namanya bersifat independen, selain itu kita juga ingin mengedepankan mencerahkan dan mencerdaskan publik," katanya.
"IWO Indonesia sangat tidak menyukai berita yang bersifat tendensius dan bohong," tegas Ilyas. (*)