Gambar : Laode Rahmat Apiti.
SimpulIndonesia.com__SULTRA,— Keputusan Mahkamah Konsititusi (MK) yang membolehkan Calon Presiden (Capres) berkampanye dalam kampus menjadi ruang politik baru, Sabtu (26/08/2023).
Dalam putusan MK tersebut menjadi angin segar bagi para akademisi.
Salah satunya mahasiswa pasca sarjana Universitas Halu Oleo Laode Rahmat Apiti.
Laode Rahmat Apiti akan mengundang Capres untuk diuji secara akademis.
"Kami akan undang capres untuk berdialog dengn mahasiswa, kita uji secara akademis visi dan misi capres,”Katanya dalam keterangan tertulisnya yang diterima tim SimpulIndonesia.com.
Ia pun mengingatkan pentingnya menguji menginta provinsi Sulawesi Tenggara, sebagai daerah penghasil tambang nikel butuh perhatian khusus untuk pengelolaan sumber daya alam.
"Visi capres terkait lingkungan dan sumber daya alam kita akan liat bobot nya, pertambangan di sultra akibat regulasi yang mencla mencle tidak berdampak pada kesejahtraaan masyarakat,”Jelas Laode Rahmat Apiti.
Bukan hanya itu, perencanaan acara pun itu sudah dipikirkannya dengan matang.
“Nanti acara nya kita kemas dalam bentuk dialog sehingga kampanye dan atau dialog tersebut "bergizi" dan mahasiswa bisa mengkritisi dan memberi masukan sehingga capres yang terpilih dalam mengambil kebijakan kedepan terkait Sultra agar tidak jakarta sentris,”Ujarnya.
Menurut Laode Rahmat Apiti dirinya sudah sampai pada tahap komunikasi dengan capres.
"Saya sudah komunikasi dengan pembisik capres yang akan kami undang, baik pembisik Ganjar, Anies maupun Prabowo, tapi kalau kemudian nanti berubah kandidat Capresnya kita sudah siapkan skenarionya,”Imbuhnya.
Waktu kegiatan dan rekomendasi serta kepentingan massyarakat Sulawesi Tenggara pun menjadi titik fokus Laode Rahmat Apiti.
“Untuk pelaksanaan kami lagi cari waktu yang hoki, dan saat ini kami lagi merumuskan rekomendasi yang menyangkut kepentingan seluruh masyarakat Sulawesi Tenggara untuk disampaikan ke Capres,”Ujarnya.
Agenda mengundang Capres menurut Laode Rahmat Apiti bukan sebagai tim sukses.
“Kami mengundang capres bukan bagian dari tim sukses Capres panggung akademik harus dinamis dan putusan mk bagian dari dinamika kampus"Tegasnya.
Laode Ramhat Apiti juga menghimbau tidak ada posko Capres dalam kampus.
“Biar kampus tidak "terbela" kekuatan akademiknya, kami menghimbau tidak ada posko Capres dalam kampus, bila tidak dikelola dengan baik putusan MK bisa berdampak pada kesolidan civitas akademik UHO,”Tutup Laode Rahmat Apiti selaku Mahasiswa Pasca Sarjana UHO itu.(Nur).