
OPINI
Ketika Menanti Satu Senyuman Dari Beribu Senyuman Yang Dijanjikan Pemkot Pangkalpinang
Oleh : Muhamad Zen
SIMPULINDONESIA.com_ PANGKALPINANG,- Terkadang membuat suatu karya kecil dengan hati yang besar (semata-mata demi dan untuk masyarakat) harus terus dibumikan oleh penyelenggara pemerintah sebagai komitmen memberikan atau menghadirkan layanan prima.
Setidaknya, seperti yang terjadi pada masyarakat Kecamatan Pangkalbalam Kota khususnya dan Pangkalpinang umumnya yang seyogya akan mendapatkan satu senyuman dari ribuan senyuman yang di janjikan oleh Pemerintah Kota Pangkalpinang.
Yakni, dalam hal jalan penghubung antara Kecamatan Pangkalbalam dan Kecamatan Bukit Intan (jalan Ampui menuju Teluk Bayur) akan segera di perbaiki atau diaspal.
Setidaknya, apresiasi tinggi patut kita berikan kepada Pemkot Pangkalpinang yang terus konsisten melahirkan senyuman bagi masyarakat.m dengan ada jehiatsn semacam itu.
Semoga saja filosofi membuat karya kecil dengan hati yang besar tetap manjadi pijakan Pemkot Pangkalpinang dalam pengadaan proyek ganti rugi dan perbaikan jalan tersebut.
Karena sangat disayangkan jika dihari - hari berikutnya ditemukan fakta - fakta yang melenceng dari filosofi diatas atau dalam prosesnya proyek ini malah banyak melanggar peraturan hingga membalikkan filosofi diatas menjadi, "Membuat karya besar dengan hati yang kecil".
Artinya, proyek ini diduga berorientasi untuk mendapatkan keuntungan bagi diri pribadi dan kelompok di mulai dari proses ganti rugi sampai ke perbaikan jalan tersebut.
Sebagai bagian dari anak bangsa Indonesia dan masyarakat kota Pangkalpinang tentunya kita berharap semoga saja senyuman yang hadir tidak menabrak peraturan yang ada. karena proyek ini pun dengan dengan sendiri nya pasti akan meningkatkan wibawa Pemkot Pangkalpinang dimata masyarakat.
Untuk lahan lebih kurang 4000 M² itu, Pemkot Pangkalpinang telah membayar ganti rugi kisaran 4 Milyar kepada pemilik lahan.
Dari pengamatan awam harga tanah di seputaran lahan tersebut kisaran Rp. 300.000,- s/d Rp. 600.000,-/M² , tapi pemkot membayar Rp. 1.000.000-/M².
Lahan yang sejatinya untuk sarana tranportasi tersebut hingga kini pun belum juga dibangun dan menyisakan multi tafsir dikalangan masyarakat.
"Lah Kong Kalikong Ulik Men Ne Kisah E, Pekak Cem Ne Modus Ikak Maling Duit Rakyat Suat Ne".
Inilah kekhawatiran kami tentang sebuah kebijakan berbasis keuntungan penyelenggara, jadi bukan demi masyarakat tapi sebaliknya.
Artinya ada aspek moral yang dilanggar penyelenggara pemerintah dalam membuat kebijakan.
Lewat tulisan ini diharapkan ada klarifikasi dari penanggung jawab anggaran, karena apapun itu jika terindikasi ada praktek mark up uang rakyak maka APH bersifat harus untuk menyelidikinya.
Semoga saja praduga ini dapat terbantahkan oleh pihak Pemkot Pangkalpinang karena jika tidak, pasti akan meruntuhkan wibawa pemerintahan kota.
Inilah bentuk kecintaan kami terhadap kota tercinta Pangkalpinang dengan koreksi objektif tanpa tendensi apapun.
Salam Beribu Senyuman
Muhamad Zen adalah seorang aktivis muda dari Bangka Belitung yang aktif di berbagai organisasi.
Ia memegang beberapa jabatan penting di berbagai lembaga, seperti LSM TOPAN-RI, LMPI, Karang Taruna dan Organisasi Pers(PJID).
Selain itu, ia juga memiliki peran di media yaitu sebagai Pimpinan Redaksi media babelku.com dan kepala perwakilan media nasional advokatnews.com. (Aimy).