-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Iklan

‘Perampasan Ruang Hidup’ Warga Desa Laikandonga Konawe Selatan, Masyarakat : ‘Negara Harus Bertanggung Jawab!’

Khamis, 14 September 2023 | 1:20 PTG WIB | 0 Views Last Updated 2023-09-14T06:20:09Z

(Gambar/Ilustrasi).


SimpulIndonesia.com__SULTRA,— Puluhan masyarakat desa Laikandonga kecamatan Ranometo Barat Kabupaten Konawe Selatan datangi Polresta Kendari, Kamis (13/09/2023).


Kedatangan masyarakat desa Laikandonga ini ke Polresta Kendari untuk melaporkan dugaan penyerobotan lahan PT Merbaujaya Indahraya Group.


Lahan-lahan warga desa disinyalir diserobot oleh perusahaan kelapa sawit tersebut.


Warga desa memiliki alas hak atas kepemilikan tanah di desa Laikandonga.


Warga desa Laikandonga berjuang menghadapi perusahaan kelapa sawit tersebut sejak 2016 hingga hari ini.


Perusahaan tersebut diduga melakukan penggusuran serta disinyalir melakukan penyerobotan pada september 2023 ini.


Puluhan masyarakat desa Laikandonga ini pun melaporkan dugaan tindak pidana pengeyerobotan yang dilakukan PT Merbaujaya Indahraya Group.



Gambar : Warga Desa Laikandonga saat mendatangi Polres Kota Kendari untuk mengadukan dugaan penyerobotan lahan miliknya. (Foto/Nur).


Bukan hanya itu, masyarakat desa merasa ruang hidupnya diduga dirampas oleh pihak perusahaan kelapa sawit.


Kehadiran pemerintah provinsi Sulawesi Tenggara dan pemerintah kabupaten Konawe Selatan selaku perpanjangan tangan negara sangat diharapkan masyarakat yang diduga kuat dirampas ruang hidup.


Salah satu perwakilan warga transmigrasi Talim mengungkapkan bahwa dugaan penyerobotan lahan mulai dari tahun 2013.


“Kalau awal mula penyerobotan sebetulnya dari 2013-2014 mulai meledak 2016, disitu meledaknya ada tanaman saudara kami masyarakat yang mau panen sisa menghitung dua atau tiga hari pas besoknya langsung digusur disitu mulai ada pergerakan masyarakat sehingga ada pemblokiran jalan dan sebagainya,”Ungkap Talim kepada Tim Redaksi SimpulIndonesia.com saat ditemui di pelataran Polresta Kendari.


Soal pengaduan menurut Talim masyarakat desa sudah sering melakukan aduan.


“Kalau tindakan mengadu itu sudah sering, mulai dari tingkat satu, tingkat dua hingga ke pusat,”Ujar Talim.


Talim juga menjelaskan bahwa dirinya mengikuti program pemerintah dan berharap pemerintah yang menyelesaikan persoalan ini.


“Kebetulan saya asli transmigrasi dari indramayu jawa barat, terus terang harapan kami ikut program pemerintah ini ingin merubah nasib kami diperantaun ini, bukan cari lebih kami hanya ingin menyambung hidup bagi garis keturunan kami,”Jelasnya.


Menurut Talim bahwa pihaknya tidak bisa menyalahkan pihak perusahaan sebab perusahaan juga atas izin pemerintah.


“Tapi terus terang kami sedikit pun tidak menyalahkan perusahaan atau siapa yang menjual, karena dari asal kami itu dibawa kesini sama pemerintah, kami juga tidak bisa menyalahkan perusahaan karena perusahaan juga atas izin pemerintah, harapan kami harusnya menyelesaikan ini pemerintah, saya katakan dari awal sudah mengatakan bahwa ini yang kami ikuti program pemerintah harusnya pemerintah juga yang menyelesaikan persoalan ini,”Terang Talim.


Senada dengan Ali Takwa pribumi asli, mengungkapkan lahan mereka diduga ikut  tergusur.


“Kami dari warga lokal kan, jadi disitu kami sama-sama punya lahan, kemudian kejadiannya lahan kita juga digusur oleh PT Merbau,”Jelasnya.


Ali Takwa mengungkapkan bahwa pihaknya merasa bingung terhadap apa yang terjadi saat ini.


“Jadi kita ini masyarakat merasa bingung, artinya kalau memang lahan itu yang pemerintah berikan kepada kami bermasalah kenapa kita diberikan?”Ungkapnya.


Ia sebagai warga lokal atau pribumi meminta pemerintah untuk segera melahirkan solusi dari persoalan ini.


“Jadi kami sebagai pribumi tolong pihak pemerintah terkait diupayakan supaya ada titik temunya supaya ada kesimpulannya karena kapan tidak ada tanggapan pak dan dibiarkan berlarut-larut, untung satu dua masyarakat masih bisa menyadari, kalau lebih dari itu tidak menyadari mereka berbuat hal-hal yang tidak kita inginkan pasti kan akan disalahkan lagi masyrakat,”Tutur Ali Takwa.


Bukan hanya itu, Ali Takwa berharap negara bertanggung jawab atas apa yang terjadi saat ini di desanya.


“Harapan kami masyarakat desa agar negara bertanggung jawab untuk melindungi kami sebagai masyrakat yang mengikuti program pemerintah,”Tutup Ali Takwa.


Sampai berita ini ditayangkan belum ada konfirmasi dari pihak terkait, tim Redaksi SimpulIndonesia.com masih berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak-pihak terkait.(Nur).

IKLAN

×
Berita Terbaru Update