Gambar : Saat Demonstran ‘menggeruduk’ kantor Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara. (Foto/Nur).
SimpulIndonesia.com__SULTRA,— Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara diseruduk massa aksi, Kepala Dinas Kesehatan diduga menghilang. Senin (11/09/2023).
Kepala Dinas Kesehatan yang disinyalir bersembunyi serta tidak ingin menemui para demonstran sebagai perwakilan dari masyarakat.
Demonstran merasa kecewa akibat Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara dan Ketua Badan Pengawas Rumah Sakit Sulawesi Tenggara tidak dapat menemui para demonstran.
Gambar : Saat demonstran ‘memboikot’ pintu masuk Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara. (Foto/Nur).
Aldi Lamoito selaku jendral lapangan Rakyat Mengguat mengatakan bahwa Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara diduga tidak bernyali.
“Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara diduga tidak bernyali dalam menemui kami, jika Kepala Dinas Kesehatan tidak menemui masyarakat maka ini sudah gawat hingga kami menduga kuat Kepala Dinas Kesehatan ini ingin cuci tangan dalam persoalan ini,”Kata Aldi Lamoito saat orasi di depan kantor Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara.
Diketahui puluhan massa aksi memaksa masuk mencari kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara.
Aldi Lamoito menegaskan bahwa pihaknya akan kembali melakukan aksi dengan jumlah massa yang lebih banyak.
“Kami akan kembali turun dengn jumlah massa yang lebih banyak lagi, Kadinkes kami menduga bersembunyi dan disinyalir tidak mau menemui kami sebagai perwakilan masyarakat,”Tegas Aldi Lamoito.
Aldi Lamoito menduga kuat RS Hermina Kendari kebal hukum.
“Kami menduga kuat dengan kinerja BPRS, IDI, serta Dinas Kesehatan dengan dugaan lindung melindungi sehingga pihak manajemen diduga kuat kebal hukum,”Tutup Aldi Lamoito.
Terpantau oleh tim Redaksi SimpulIndonesia.com massa aksi ditemui oleh pihak BPRS yakni dr. Didin.(Nur).