SIMPULINDONESIA.com_ ACEH TENGGARA - Ada apa antara sekolah SMA Swasta Permata, yang terletak di Desa Pulo Latong, Kecamatan Babussalam, dan SMA Swasta Darul Istiqamah terletak di Desa Amaliah, Kecamatan Bukit Tusam Kabupaten Aceh Tenggara (Agara).
SMA Swasta Darul Istiqamah diduga di tahun sebelumnya sudah melakukan penerimaan siswa baru.
Padahal SMA Swasta Darul Istiqamah tersebut belum mengantongi izin operasional sekolah.
Lantas yang anehnya, proses belajar mengajar siswa di SMA Swasta Darul Istiqamah, namun dapodik siswa tersebut masuk di SMA Swasta Permata.
Hal ini diduga akan berpotensi tinggi mengakibatkan terjadinya penyelewengan dana bantuan operasional sekolah (BOS).
Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Aceh Tenggara, Jupri RM, S.Pd.,M.Si., pada Senin (28/8/2023) lalu, kepada tim ikatan wartawan online Indonesia (IWOI) kabupaten Aceh Tenggara, mengatakan, saya sudah pernah buat perjanjian sama sekolah, permintaan saya kepada sekolah, kalau memang kalian mau laksanakan pendidikan di SMA Swasta Permata berarti hidupkan sekolah.
"Maksud dari hidupkan sekolah ada anak yang belajar. Seberapa anaknya ya seberapa yang kalian dapat. Kalau ini tidak bisa dijamin maka sekolah akan saya tutup," kata Jupri RM, dihadapan Dewi seorang tenaga pendidik SMA Swasta Permata pada waktu itu.
Lanjut diterangkan Jupri RM, siswa SMA Swasta Darul Istiqamah kelas 10 dan kelas 11 tidak ada lagi terhitung sejak 31 Agustus ini.
Hanya saya minta izin yang kelas 12, takut saya nanti enggak laku ijazahnya. Jadi siswa kelas 12 SMA Swasta Darul Istiqamah itu masih di SMA Swasta Permata dapodiknya.
Jadi kalau jumlah siswa SMA Swasta Darul Istiqamah itu misalnya ada 40 siswa, SMA Swasta Permata 15 siswa, maka jumlah dapodiknya itu jumlahnya 55 siswa. Tetapi yang 40 siswa ini dana BOS nya dikelola sama pihak SMA Swasta Darul Istiqamah.
"Saya buat perjanjian sama dia (Dewi) untuk antarkan uangnya ke sekolah SMA Swasta Darul Istiqamah," ujar Jupri RM.
Dijelaskan Jupri RM, saat ini, karena SMA Swasta Darul Istiqamah udah keluar izin, siswa kelas 10 dan kelas 11 itu ditarik ke dapodik SMA Swasta Darul Istiqamah.
"Kelas 12 nya SMA Swasta Darul Istiqamah saat ini belum punya siswa," imbuhnya.
Kenapa hal tersbebut terjadi, Jupri RM pun lanjut menjelaskan.
"Begini masalahnya, dulu sebelum buka sekolah sudah duluan menerima siswa. Ternyata dalam izin operasional, izin operasional sekolah ini tidak keluar," paparnya.
Lanjutnya, kalau ini saya biarkan, masyarakat ribut. Anaknya enggak punya ijazah, kemana yang bisa saya titip. Inilah tempat terdekat SMA Swasta Permata.
"Terus terang dengan tujuan saya supaya SMA Swasta Permata semakin hidup," katanya.
"Anak masyarakat yang saya pikir, yang menuntut ilmu agama di SMA Swasta Istiqamah. Kalau bukan ilmu agama belum tentu saya mau," kata Jupri RM.
Terpisah, sementara kepala sekolah SMA Swasta Istiqamah, Ummu Aiman, dikonfirmasi awak media ini melalui telepon seluler, mengakui ada menerima siswa SMA Swasta Permata disekolah yang dipimpinnya, yang mana sudah dua tahun berjalan. Ia juga mengatakan tidak ada menerima dana BOS.
"Ya, ada apa pak. Sudah dua tahun. Kelas 10 dan kelas 11, dapodiknya di SMA Swasta Permata," kata Ummu Aiman lewat telepon seluler, Kamis (28/9/2023).
"Enggak ada menerima dana BOS," pungkas Ummu Aiman.
Sangat disayangkan, konfirmasi awak media saat itu telah diputuskan Kepsek SMA Swasta Darul Istiqamah.
Kemudian, Ketua DPD IWOI Aceh Tenggara, Ilyas, menanggapi hal tersebut pada Rabu (4/10/2023) mengatakan, apakah ada regulasinya SMA Swasta Permata bisa menitipkan siswanya ke SMA Swasta Darul Istiqamah, dan kata Kacabdin Aceh Tenggara yang mengelola dana BOS siswa yang dititipkan di SMA Swasta Darul Istiqamah, SMA Swasta Darul Istiqamah yang mengelola. Ternyata setelah ditanyakan kepada kepala sekolah SMA Swasta Darul Istiqamah jawabannya tidak ada menerima dana BOS.
"Jadi, siapa sebenarnya yang yang mengelola dana BOS tersebut," cetusnya.
"Diminta kepada kepala dinas pendidikan Aceh agar menindaklanjuti hal ini sesuai aturan berlaku, demi keselamatan anak bangsa ini," tegas Ilyas. (Tim)