Gambar : Saat puluhan Kader HMI Korkom UIC Jakarta saat melakukan aksi protes di depan Sekertariat PB HMI. (Foto/Istimewa).
SimpulIndonesia.com__JAKARTA,— Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) koordinator komisariat (Korkom) universitas ibnu chaldun jakarta Cabang Jakarta Raya, kembali geruduk Sekretariat PB HMI terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang diduga didukung Ketua PB HMI Raihan Ariatama. Senin (23/10/2023).
Pasalnya putusan MK yang disinyalir didukung oleh ketua umum HMI Raihan ariatama,atas perkara nomor 90/PU-××I/2023 tentang persyaratan calon presiden dan wakil presiden di nilai erat kaitan nya dengan kepentingan Penguasa.
Ketua Korkom UIC Jakarta Cabang Jakarta Raya, Umar Souwakil Menjelaskan Bahwa Stagmen ketua umum PB HMI Raihan Ariatama membuat kader-kader HMI merasa bahwa HMI sedang di kendalikan oleh penguasa dengan dukungan yang di sampaikan Ketua Umum PB HMI.
Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terbaru telah mengizinkan bagi generasi muda yang pernah atau sedang menjabat dan dihasilkan oleh pemilu dan pilkada, bisa menjadi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
"Putusan ini bisa jadi pintu gerbang dan kejayaan bagi para generasi muda, tetapi harus generasi muda yang sudah punya pengalaman dalam pemerintahan yang dihasilkan oleh pemilu dan pilkada sesuai keterangan Ketua PB HMI,”Kata Umar Sauwakil.
Gambar: Kondisi Sekertariat PB HMI Jakarta saat puluhan kader HMI Korkom UIC melayangkan protes kepada Ketua Umum PB HMI. (Foto/Istimewa).
“Dugaan permainan ketua PB HMI semakin meyakinkan dengan manufer politik penguasa yang di gaungkanya sehingga independensi HMI di permainkan oleh sosok ketua umum raihan sendiri,”Sambung Umar Sauwakil.
Lanjut Umar Souwakil mengungkapkan bahwa kedatangan Korkom UIC Jakarta di depan sekretariat PB HMI Untuk meminta seluruh pengurus PB HMI untuk memberikan sanksi pemecatan Kepada Raihan Ariatama.
“Karena di bawah kepemimpinan Raihan Ariatama Selaku ketua PB HMI Kami nilai selalu berpihak Pada kebijakan pemerinta yang tidak pro pada kepentingan masyarakat,”Ungkap Umar.
Umar juga mengatakan bahwa di bawah kepemimpinan Raihan Ariatama, HMI disinyalir tidak lagi independen karena selalu mengambil kebijakan yang tidak sesuai AD/ART HMI.
Sampai berita ini ditayangkan belum ada konfirmasi dari pihak terkait, tim Redaksi SimpulIndonesia.com masih berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak terkait.(Nur).