Gambar : Konsorsium Mahasiswa Sulawesi Tenggara Bersatu saat akan bertanda ke Polda Sulawesi Tenggara. (Foto/Nur).
SimpulIndonesia.com__SULTRA,— Puluhan mahasiwa yang tergabung dalam Konsorsium Mahasiswa Sulawesi Tenggara lakukan aksi demonstrasi di beberapa titik di kota kendari, Rabu (04/10/2023).
Puluhan mahasiswa tersebut melakukan aksi protes tentang pemukulan demonstran di depan Rumah Sakit Hermina Kota Kendari 18 September 2023 lalu.
Buntut panjang aksi represif oknum polisi kepada demonstran, di depan rumah sakit hermina kendari.
Mahasiswa yang dipukuli oknum polisi tersebut diketahui sudah melakukan pengaduan ke Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda Sulawesi Tenggara.
Laporan tersebut hingga saat ini belum mendapatkan titik terang.
Beberapa tuntutan pun dilayangkan puluhan demonstran tersebut.
Salah satu mahasiswa yang diketahui menjadi korban pemukulan oknum polisi tersebut, Irjal menegaskan bahwa pihaknya akan kembali ke jakarta untuk menyampaikan tuntutannya di Mabes Polri.
“Setelah kami melakukan aksi unjuk rasa di depan Polda Sulawesi Tenggara, dengan menemui beberapa pihak di Mapolda Sulawesi Tenggara kami mendapatkan jawaban bahwa mereka baru akan melimpahkan hari ini kasus kami di Polres Kota Kendari dalam hal ini Kasi Propam Polresta Kendari,”Kata Irjal kepada tim SimpulIndonesia.com.
Gambar : Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Konsorsium Mahasiswa Sulawesi Tenggara Bersatu saat mendatangi Polda Sulawesi Tenggara untuk mempertayakan proses hukum pemukulan demonstran oleh oknum kepolisian. (Foto/Nur).
Irjal juga menegaskan bahwa pihaknya akan kembali melakukan aksi demonstrasi di Mabes Polri Jakarta.
“Mengenai tindakan atau langkah yang kami akan lakukan aksi demonstrasi besar-besaran di Mabes Polri dalam hal ini meminta Kadiv Propam Mabes Polri untuk segera menindak lanjuti kasus yang terjadi ditanggal 18 september 2023 di depan Rumah Sakit Hermina Kota Kendari,”Tegasnya.
Irjal yang juga merupakan kader Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Jakarta Raya akan melanyangkan tuntutannya kepada Kadiv Propam Mabes Polri untuk segera mengevaluasi Kabid Propam Polda Sulawesi Tenggara.
“Kami juga meminta Kadiv Propam Mabes Polri untuk segera mengevaluasi dari pada Kabid Propam Polda Sultra yang kami nilai gagal dalam menyelesaikan kasus ini,”Terang Irjal.
Senada dengan Rabil yang juga merupakan mahasiwa yang disinyalir menjadi korban pemukulan oknum polisi menegaskan bahwa
“Tentunya saya dan irjal hadir bukan sebagai penanggung jawab gerakan ini, hari ini saya hadir sebagai korban tindakan represif oknum anggota polresta kendari yang dilakukan kepada kami pasa tanggal 18 september 2023 lalu,”Ujar Rabil.
Rabil juga menjelaskan bahwa kedatangan pihaknya ini sangat baik dalam menyampiakan aspirasi langsung kepada pihak kepolisian.
“Tentunya kedatangan kami ini sangat baik untuk kemudian memperbaiki nama Polri menyampaikan secara langsung di pihak kepolisian,”Jelasnya.
Menurut Rabil, info yang didapat hari ini adalah dugaan pembohongan publik.
“Info yang kami dapat hari adalah dugaan pembohongan publik yang disinyalir dilakukan kabid prompam polda sulawesi tenggara yang dikonfirmasi dibeberapa media bahwa iya mengatakan bahwa masalah ini, itu sudah dilimpahkan di Polresta Kendari tetapi setelah pertemuan hari ini ternyata baru hari ini akan dibawa kasus ini ke Polresta Kendari,”Tutup Rabil.
Sampai berita ini ditayangkan Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Kabid Propam) Polda Sulawesi Tenggara saat dikonfirmasi via whatsapp oleh tim Redaksi SimpulIndonesia.com tidak menjawab.(Nur).