Gambar : Seminar Kebangsaan di Ruangan Samaturu Kantor Walikota Kendari. (Foto/Nur).
SimpulIndonesia.com__SULTRA,— Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Sejarah Universitas Halu Oleo sukses laksanakan Seminar Kebangsaan di Aula Samaturu Kantor Walikota Kendari. Selasa (14/11/2023).
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Senin (13/11/2023). yang dihadiri ratusan mahasiswa.
Dibuka oleh Asisten Tiga Setda Kota Kendari, dan turut memberikan sambutan yakni Ketua HMJ Pendidikan Sejarah dan Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah.
Kegiatan Seminar Kebangsaan ini pun bertemakan “Jelang Pemilu 2024 Ditengah Ancamam Kerusakan Lingkungan Provinsi Sulawesi Tenggara”.
Diketahui tiga orang narasumber dihadirkan panitia pelaksana, yakni Rusmin Abdul Gani selaku ketua PB HIPTI, Ratna Sakai DLHK Kota Kendari, dan Prof. Dr. Hasbullah Syaf, S.P., M.Si serta dipandu langsung oleh Muhammad Rio.
(Foto/Ist).
Isu lingkungan dan pemilu menjadi tema utama yang diangkat oleh mahasiswa jurusan pendidikan sejarah ini.
Ketua Panitia Kegiatan, Mukmin Saleh menyampaikan urgensi isu lingkungan untuk di perhatikan pada Pemilu 2024 terutama pada wilaya pertambangan.
“Sulawesi Tenggara yang memiliki banyak usaha pertambangan berpotensi terjadi kerusakan lingkungan jika reklamasi atau penambangan dilakukan dengan cara ilegal atau sembrono,”Kata Mukmin Saleh.
Senada dengan Mukmin Saleh, Jaelani Sidik selaku ketua umum Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah mengatakan bahwa pemilu sebagai filter dalam keberlangsungan kesejahteraan rakyat.
“Jadi pemilu merupakan filter untuk mendudukkan orang-orang yang punya gagasan mengenai lingkungan dan pemberdayaan masyarakat, mengingat bahwa Sulawesi Tenggara merupakan salah satu pusat pertambangan terbesar yang ada di Indonesia,”Kata Jaelani Sidik.
Menurutnya, penting bagi masyarakat mendudukkan orang-orang yang peduli terhadap masyarakat dan lingkungan.
“Ini sangat penting, kesehatan atau keselamatan lingkungan merupakan hal paling urgent untuk kita pikirkan bersama, kerusakan lingkungan yang terjadi misalnya akibat pertambangan akan menyengsarakan masyarakat yang terdampak dari sektor udara, air dan lain sebagainya,”Tuturnya.
Ditempat yang sama, Arwan selaku salah satu penggagas kegiatan ini pun mengungkapkan bahwa awalnya kegiatan ini melibatkan politisi.
“Ada beberapa politisi yang kami rencana akan dudukkan untuk menguji gagasannya terhadap lingkungan di Sulawesi Tenggara, namun sangat disayangkan berbagai alasan kami terima sehingga mereka pun tidak jadi narasumber saat melihat tema kegiatan kami ini, tapi kegiatan ini akan terus berlanjut dengan gerakan class action,”Kata Arwan saat ditemui di aula Samaturu.
Kata Arwan, kedepan akan melakukan kolaborasi dengan beberapa kampus untuk terus menggaungkan isu lingkungan.
“Kedepan kami akan mengajak mahasiswa dari berbagai kampus di Sulawesi Tenggara untuk mengkampanyekan isu lingkungan dan pentingnya menjaga dan merawat lingkungan agar hak-hak rakyat sesuai perundang-udangan dapat terpenuhi,”Tutup Arwan. (Nur).