BULUKUMBA - Komunitas Ikhwah Pencinta Alam (KIPA) kembali mengeksplorasi makna mendalam dalam setiap langkah pendakian mereka, menikmati kehangatan aroma kopi di kaki Gunung Bangkeng Buki' selama akhir pekan ini (Sabtu, 13 Januari 2024).
Rahman AL, Ketua KIPA, menegaskan bahwa mendaki bukan hanya sekadar hobi, melainkan sebuah niat dan tekad untuk meresapi keelokan alam sambil mendekatkan diri kepada Tuhan.
"Setiap langkah diambil dengan penuh kesadaran atas nikmat yang diberikan oleh Sang Maha Kuasa, sebagai bentuk syukur dan ketaatan," ungkap Rahman sembari menikmati secangkir kopi hangat.
KIPA berawal dari percakapan inspiratif beberapa pendaki saat kegiatan Bantaeng Camp di Pinus 2, mendorong semangat kolaboratif dan identitas komunitas.
Komitmen KIPA tidak hanya terletak pada kecintaan pada alam, melainkan juga pencarian makna yang lebih mendalam setiap kali mereka melangkah. Semangat ketaatan dan kerjasama melingkupi setiap perjalanan bersama KIPA.
"Kami yakin setiap momen bersama alam adalah bagian dari perjalanan spiritual. Melibatkan sekitar 9 mahasiswa dan pemuda, KIPA membuka peluang bagi masyarakat umum yang ingin mengikuti jejak serupa sambil memegang teguh nilai-nilai spiritual," jelas Rahman.
"Syarat utama yang kami tekankan adalah semangat pembelajaran agama dan komitmen untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT," tambahnya.
KIPA menekankan perekrutan anggota yang tidak hanya mencintai alam, melainkan juga memiliki dorongan kuat untuk memperdalam pengetahuan agama.
Dengan pendekatan ini, KIPA menjadi lebih dari sekadar komunitas pencinta alam, menjadi tempat bagi mereka yang ingin menyatu dengan alam sambil terus mengembangkan dimensi spiritual dan pribadi mereka.
Reporter : Ahmad Robbani BTKR.
Editorial : Ahmad Robbani BTKR.
Fotografer : Komunitas Ikhwah Pencinta Alam