SimpulIndonesia.com__KENDARI,— PT Marbaujaya Indahraya Group diduga abaikan aspirasi masyarakat saat rapat bersama dengan pemerintah provinsi Sulawesi Tenggara, bersama masyarakat membicarakan sengketa lahan Pertanian di Konawe Selatan. Senin (12/02/2024)
Hal itu terlihat saat rapat bersama masyarakat di Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara dipimpin Sekretaris Daerah, dalam menindaklanjuti tuntutan masyarakat hak atas tanah yang diserobot PT Marbaujaya Indahraya Group.
Camat Sabulakoa Johansyah, mengaku warganya sering mengeluh soal lahanya yang diserobot PT Marbaujaya Indahraya, namun soal kelengkapan administrasi lahan yang digunakan tersebut menurutnya tidak melalui camat setempat.
Ia mengatakan selama keberadaan PT Marbaujaya Indahraya Group pengurusan administrasinya tidak melibatkan pemerintah desa setempat, namun warga datang mengeluh bahwa tanahnya telah diserobot.
"Saya harap kami ini dilibatkan, karena setiap keabsahan terkait pengalihan tanah atau sertifikat harus ada tandatangan kepala desa dan camat," katanya.
Dalam paparan penyampaian aspirasi yang dipimpin Sekda Sulawesi Tenggara Asrun Lio, terlihat Manager PT Marbaujaya Indahraya Group Gusti, tidak menghiraukan bahkan sibuk mendengar heandset.
Gusti saat dalam ruangan sibuk mendengarkan heandset dan tidak mendengarkan keluhan masyarakat yang sedang bersengketa dengan perusahan kelapa sawit tersebut.
"Iya saya dengar heandset lagi ada zoom, jadi tadi ada rapat juga sehingga saya pake heandset dalam ruangan," ucapnya saat ditanyai terkait abai terhadap tuntutan masyarakat.
Ia juga membantah terkait penyerobotan tersebut, karena memiliki data-data yang dipegang juga. Namun jika ada mediasi ia mengatakan siap untuk mengikuti.
Sekda Sulawesi Tenggara, Asrun Lio menyampaikan hasil dari keputusan rapat tersebut, akan dilakukan mediasi dengan membentuk tim dari Dinas Perkebunan dan Holtikultura Sulawesi Tenggara, untuk turun langsung mengecek lokasi dan lahan yang diduga diserobot oleh PT Marbaujaya Indahraya Group.
"Jadi kesimpulan pertemuan hari ini kita akan adakan mediasi dan membentuk tim untuk turun langsung di Konawe Selatan mengecek lahan-lahan warga," kata Asrun Lio. (Nur).