Gambar : Saat warga memanen paksa kedelai miliknya menggunakan perahu akibat terendam banjir. (Foto/Ist).
SimpulIndonesia.com__SULTRA,— Ratusan hektar lahan pertanian masyarakat Desa Puuwehuko Kecamatan Mowil Kabupaten Konawe Selatan terendam banjir. Minggu (10/03/2024).
Lahan pertanian yang terendam banjir berisi tanaman jagung dan kedelai.
Akibat banjir tersebut petani jagung dan kedelai di desa Puuwehuko mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Terlihat petani memanen paksa jagung dan kedelai miliknya.
Dalam mememanen kedelai dan jagungnya para petani terlihat menggunakan perahu.
Saat ditemui tim Simpulindonesia.com, salah satu petani mengatakan bahwa dirinya gagal panen dan harus memanen paksa jagung dan kedelai miliknya.
“Harusnya kami panen dua hari kedepan pak, tapi kita mau apa mi terendam air semua, habis jagung dan kedelai, dalam lahan seluas empat hektar sisa satu karung yang bisa saya selamatkan,”Katanya kepada tim SimpulIndonesia.com.
Tak hanya jangung dan kedelai, padi yang baru ditanam warga pun ikut tenggelam akibat banjir.
Menurut warga banjir di desa Puuwehuko bukan saja akibat curah hujan tinggi, disinyalir adanya galian atau talud yang dibuat oleh PT Merbaujaya Indahraya Group.
Warga juga mengakui pihak Pemerintah Provinsi sudah beberapa kali turun melakukan peninjauan namun yang disayangkan tidak ada tindak lanjut.
Tak hanya itu Kelompok Tani Massedie Desa Puuwehuko kecamatan mowila kabupaten konawe selatan Muh Amin T mengungkapkan setidaknya ada ratusan hektar lahan pertanian yang tenggelam.
“Untuk wilayah kelompok Tani Massedie Desa puuwehuko, kecamatan Mowila, Kabupaten Konawe Selatan, seluas 150 hektar semua sudah teredam banjir, dan yang ada tanananbya itu kedelai sekita 35 hektar, jagung sekitar 20 hektar dan tanaman lainya sktr 5 hektar, dan semuanya itu siap panen,”Kata Amin T saat di konfirmasi SimpulIndonesia.com.
Menurut Amin T bukan hanya kedelai dan jagung, yang ikut terendam padi yang baru saja ditanam juga ikut terendam.
Diketahui pemerintah provinsi melalui Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Tenggara sudah turun ke lokasi namun disinyalir tidak ada tindak lanjut.
Warga menyebut Dinas Pertanian Provinsi disinyalir tak berdaya untuk mencarikan solusi atau memikirkan nasib petani yang ada di Konawe Selatan khususnya Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Tenggara Rusdin saat di konfirmasi melalui whatsapp belum merespon pertanyaan tim SimpulIndonesia.com.(Nur).