BULUKUMBA - Melalui siaran Live Streaming di akun instagramnya, SMAN 19 Bulukumba memperlihatkan bagaimana serunya Pesantren Ramadhan yang berlangsung selama 4 hari.
Sejak hari kamis (14/03) Pesantren Ramadhan dibuka, tercatat dalam laporan absensi sekitar 198 peserta didik dengan jumlah siswa 119 dan siswi 79 mengikuti kegiatan hingga akhir (19/03).
Melalui program ini, pihak SMAN 19 Bulukumba menghadirkan pemateri luar biasa dari Himpunan Pelajar Muslim Indonesia Kabupaten Bulukumba dan Ikatan Pelajar Muslimah Indonesia Kabupaten Bulukumba.
Dra. Hj. Sitti Jihadiyah Madhy, M. Pd. selaku Kepala UPT SMAN 19 Bulukumba menyampaikan rasa syukurnya atas suksesnya pelaksanaan Pesantren Ramadhan.
"Saya sangat mendukung kegiatan Pesantren Ramadhan sesuai dengan edaran yang disampaikan oleh Bapak Gubernur, di mana pesantren Ramadhan ini merupakan program yang setiap tahun kami laksanakan di sekolah ini," ungkapnya.
Hj. Jihadiyah menerangkan bahwa tahun lalu, Pesantren Ramadhan mengangkat tema Ramadhan Andalan Mengaji karena fokus utamanya pada Pemberantasan Buta Aksara Al Qur'an.
"Adapun tahun ini, fokus utama Pesantren Ramadhan lebih kepada penguatan materi dan Praktikum Amalia ramadhan. Kami berharap kolaborasi seperti ini terus berlanjut, tidak hanya dibulan Ramadhan saja," terangnya.
Harapan Kepala UPT sendiri, peserta didik betul-betul bisa memanfaatkan Pesantren Ramadhan untuk menimba ilmu, mengantisipasi teknologi yang sekarang ini yang sepertinya sulit dibendung.
"Olehnya itu, anak-anak membutuhkan semacam penguatan keruhanian. Disekolah kami ini salah satu keunggulannya adalah fasilitas teknologi dan program program unggulan lainnya sehingga kami berharap Budaya Literasi Agama dan Literasi Digital dapat tercapai dengan baik," pungkasnya.
Hj. Jihadiyah juga menyampaikan bagaimana program Literasi Al Qur'an digaungkan sejak SMAN 19 Bulukumba ini berdiri di tahun 2016.
“Terkait dengan program Literasi Al Qur'an di sekolah kami, Alhamdulillah kita laksanakan setiap awal pembelajaran. Jadi itu rutin kita laksanakan setiap hari.
Malah kalau hari Jumat, ada kegiatan secara umum, semua peserta didik seluruh kelas dan angkatan digabung untuk mendapatkan tausiyah pekanan.
Dan sejak 2016 ketika kami baru baru berpindah ke lokasi ini, banyak anak anak kami yang kesurupan. Setelah kita rutinkan kegiatan Literasi Al Qur'an, Alhamdulillah gejalanya sudah tidak ada lagi," kenangnya.
Menurut Kepala UPT, biasanya satu peserta didik yang kesurupan, akan berefek pada peserta didik yang lain sehingga kesurupan massal terjadj.
"Alhamdulillah, dengan bacaan Al Qur'an kita rutinkan, gangguan mistik sudah tidak pernah datang lagi. Semoga ke depan semakin lebih dimaksimalkan lagi, kami rasakan sendiri manfaatnya.
Dan saya sangat bersyukur karena dengan adanya Hilmi dan Ipmi Bulukumba yang ingin bekerjasama dan berkolaborasi dengan kami mampu mengaktifkan kembali kegiatan keagamaan melalui pendampingan Rohis.
Semoga kerjasama ini dapat terus berlanjut dan tidak hanya berakhir di bulan Ramadhan," pungkasnya.
Laporan : Ahmad Robbani BTKR.
Editorial : Ahmad Robbani BTKR.
Dokumentasi : HILMI Bulukumba