SimpulIndonesia.com_Bulukumba, Kriminalitas di Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan terus menjadi perhatian utama seiring dengan meningkatnya kasus-kasus kekerasan yang terjadi dalam enam bulan terakhir. Kasus-kasus seperti pembusuran, pembegalan, penganiayaan, dan penyerangan semakin menghantui warga setempat.
Pada tanggal 9 April 2024, sebuah kejadian mengerikan menimpa seorang mahasiswa yang sedang menikmati libur Lebaran di kampung halamannya, tepatnya di Dusun Katimbang, Desa Paenre Lompoe, Kecamatan Gantarang. Mahasiswa tersebut, yang bernama Yusuf, menjadi korban penyerangan oleh sekelompok orang yang diduga tergabung dalam geng motor.
Menurut kronologi kejadian yang disampaikan oleh Yusuf, kejadian terjadi sekitar pukul 03:00 dini hari. Sekelompok orang tiba-tiba muncul dengan menggeber-geber motor dan berteriak-teriak di depan bengkel tempat mereka bermain domino. Ketika diingatkan oleh Yusuf karena kebisingan mereka dapat mengganggu warga yang sedang sahur, situasi semakin memanas.
Mengabaikan peringatan Yusuf, kelompok tersebut kemudian berhenti sekitar 1 kilometer dari lokasi kejadian, seolah-olah mereka merencanakan serangan. Tak lama kemudian, mereka kembali dengan turun dari motor sambil mengancam dan menanyakan siapa yang memperingatkan mereka sebelumnya. Yusuf mengaku bahwa dialah yang memperingatkan mereka.
Situasi semakin tegang ketika Yusuf melihat gerakan salah satu dari mereka yang mencoba mengambil senjata dari balik bajunya. Yusuf berusaha membela diri, namun akhirnya terlibat dalam perkelahian sengit yang berujung pada luka-luka serius, termasuk pendarahan di kepala.
Salah satu saksi yang berada di lokasi kejadian mengungkapkan bahwa ia tidak berani ikut campur karena kelompok tersebut terlalu banyak dan mengancam dengan gerakan yang mengindikasikan akan menyerang dengan senjata.
Untungnya, seorang pengendara mobil yang melintas berhasil melerai pertikaian tersebut. Yusuf kemudian dilarikan ke Polres Bulukumba untuk membuat laporan polisi. Namun, Yusuf mengaku terkejut dengan pelayanan yang diterimanya di sana. Polisi nampaknya kurang sigap dalam menangani kejadian tersebut, bahkan tidak ada satupun yang siaga ketika Yusuf tiba di Polres. Hal ini tentu saja menimbulkan kekecewaan bagi Yusuf, seorang mahasiswa yang mengharapkan perlindungan dari pihak berwenang.
Hingga saat ini, belum ada pelaku yang berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian. Kejadian serupa juga sering terjadi di sekitar Dusun Katimbang, di mana para pemuda sering menjadi korban penyerangan saat bermain game di area bengkel.
Kepala Dusun, serta penegak hukum di Polres Bulukumba, diharapkan untuk mengambil tindakan tegas terhadap kasus-kasus kekerasan seperti ini. Persoalan ini tidak boleh disepelekan, dan harus ditangani secara serius demi menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut. Dengan membuka mata terhadap situasi ini, diharapkan kasus-kasus serupa dapat dicegah dan pelakunya dapat ditindak dengan cepat demi keamanan bersama.