SIMPULINDONESIA.com_ BANGKA- Aktivitas tambang ilegal di lokasi Kolong Buntu Daerah Aliran Sungai (DAS) yang semakin hari semakin menjadi jadi hingga jumlahnya terus bertambah.
Sontak, kegiatan itu mendapat protes keras dari masyarakat seputar wilayah tersebut. Karena apabila kegiatan aktivitas tambang ilegal dibiarkan akan berdampak buruk bagi warga seputaran kolong tersebut.
Meskipun para koordinator kegiatan tersebut berdalih untuk pendalam dasar Kolong yang dianggap sudah mengalami pendangkalan.
Tak itu saja, untuk menarik simpatisan warga, panitia yang telah dibentuk kepanitiaannya tanpa pesetujuan perintah Kelurahan dan Kaling setempat agar kegiatan berjalan mulus, mereka bertamengkan bahwa beberapa persen hasil yang didapat dari penjualan pasir timah akan disisihkan untuk sumbangan kepada 3 masjid, bantuan kepada warga dan bantuan kepada oknum awak media.
Meskipun berdalih untuk kepentingan bersama, namun warga seputaran belataran kolong bersikukuh menolak kehadiran TI Tower Kolong Buntu dan meminta segera membongkarnya.
Dari hasil data investigasi SimpulIndonesia.com dilapangan, bahwa warga sempat pernah mendatangi APH meminta bantun untuk menghentikan kegiatan ilegal tersebut.
Pihak APH pun sudah beberapa kali turun melarang dan menghentikan aktivitasnya.
Namun para penambang tetap membandel dan seolah-olah tidak takut dengan para APH. Di razia hari ini, besok tancap gas lagi memulai kembali kegiatannya.
Kesal, Warga Pilih Demo Besar-besaran.
Merasa kesal dan tidak diindahkan apa yang lakukan APH atas keinginan warga, pada hari Kamis (28/03/2024) siang, ribuan Warga turun langsung ke lokasi tambang ilegal melakukkan protes minta TI Tower kolong Buntu segera dibongkar.
Mesti di bawah guyuran hujan, warga yang terdiri dari Lingkungan Nangnung dan Nelayan II Kelurahan Sungailiat Kecamatan Sungailiat dan sekitarnya tetap bersemangat melakukan aksi unjuk rasa dan protes terhadap aktivitas penambangan timah di Kolong Buntu Lingkungan Nangnung.
Menghindari hal-hal yang tidak dinginkan antara warga dengan para penambang, turut hadir petugas keamanan dari Polres Bangka dipimpin Waka Polres Bangka Kompol Ayu Kusuma, Kabag Ops Polres Bangka, Komp Krisna, juga dari POM (Polisi Militer) serta Satpol PP Kabupaten Bangka.
Aksi ini dipimpin langsung oleh Kepala Lingkungan (Kaling) Nangnung, Edo Meirdianno.
“Aksi ini kami lakukan sebagai bentuk protes dan pembuktian kalau warga Lingkungan Nangnung, Nelayan II dan sekitarnya tidak setuju dengan adanya aktivitas penambangan timah di Kolong Buntu,” kata Edo.
Diketahui sehari sebelumnya muncul pemberitaan di media online yang menydbutkan: Warga Sungailiat Merasa Sangat Terbantu dengan Adanya Aktivitas TI di Kolong Buntu Nangnung.
“Kita ingin buktikan warga mana yang setuju adanya aktivitas penambangan timah di Kolong Buntu ini, kalau ada oknum Ketua RT dan katanya pengurus masjid cari dana untuk bangun masjid dari aktivitas ini itu tidak benar, itu cara yang salah,” ujar Edo.
Ditegaskannya, warga mengharapkan hari ini aktivitas penambangan timah di Kolong Buntu ini dihentikan dan peralatan TI Tower dan sakan agar segera dibongkar hari ini juga.
“Kami harapkan agar warga tidak turun ke lokasi penambangan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, tapi kita percayakan kepada para aparat penegak hukum dan keamanan untuk bekerja sesuai tugas mereka,” harap Edo.
Ditambahkannya, warga diminta sabar menunggu aparat penegak hukum untuk bekerja.
“Kita jangan sampai bentrok dengan para penambang, mereka itu hanya pekerja yang cari makan , yang diuntungkan itu adalah orang-orang para pemilik modal TI Tower, mereka itu orang kaya dan juga bukan orang sini, kerjanya duduk-duduk saja menunggu hasil timah, jadi tidak ada kata lain kita minta dibongkar dan ditutup saja,” tegas Edo berapi-api.