SIMPULINDONESIA.com_ BANGKA,-Sejumlah massa mengatasnamakan nelayan Sungailiat menggelar aksi demo di halaman kantor Pelelangan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (24/5/2024) pagi.
Tak hanta ditempat itu saja, selesai melakukan orasi, demo dilanjutkan di kawasan muara Jelitik, Sungailiat Kabupaten Bangka.
Dalam aksi demo pagi itu, beberapa perwakilan massa antara lain Albar, Sahidi, Suhendro dan Fajar sempat berorasi di depan kantor PPN Sungailiat, Kabupaten Bangka.
Demo diawasi langsung oleh pihak aparat kepolisian Polres Bangka, anggota TNI AL, Babinsa Koramil Singailiat serta petugas keamanan kantor PPN Sungailiat.
Sedianya dikabarkan bahwa demo tersebut dilatar belakangi adanya rencana pihak PT. Naga Mas Nusantara (NMS) pada Jum'at (25/5/2024) sekira pukul 09.00 WIB berencana akan menggelar sosialisasi terkait rencana kegiatan di kawasan muara Jelitik.
Namun rencana PT. NMS tersebut tertunda alias batal dilaksanakan lantaran adanya gelombang aksi dari massa mengatasnamakan nelayan persisir Sungailiat dan sekitarnya.
Salah seorang perwakilan nelayan Sungailiat, Albar (50) dalam orasinya menyatakan jika masyarakat nelayan Sungailiat dan sekitarnya menolak adanya aktifitas perusahaan lain yakni, PT. Naga Mas Sumatera (NMS) bekerja di kawasan alur muara Air Kantung, Jelitik Sungailiat Kabupaten Bangka.
Sebaliknya, ia mendesak agar pihak PT Pulomas Sentosa tetap terus berkerja melakukan kegiatan pendangkalan (normalisasi) di alur muara Air Kantung, Jelitik Sungailiat.
Menurut Albar bahwa PT. Pulomas telah berjasa kepada nelayan. Untuk itu para nelayan berharap Pulomas tetap meneruskan pekerjaannya.
"PT Pulomas telah berjasa kepada nelayan. Jadi, kami berharap Pulomas tetap bekerja," kata Albar dalam orasinya.
Ia menyebutkan, nasib para nelayan pesisir Sungailiat saat ini tergantung kondisi alur muara setempat. Oleh karena itu, persoalan alur muara Air Kantung perlu menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
Karena, pemasalahan ini menyangkut kepentingan hajat hidup orang banyak, khususnya bagi para nelayan setempat.
Terlihat, dalam aksi demo ini dihadiri aktifis asal Forum Masyarakat Nelayan Pesisir & Sekitarnya Kabupaten Bangka, Heri Ramadhani beserta rombongan termasuk massa nelayan.
Jumlah para pendemo diperkirakan sekitar 100 lebih orang. Nampak terlihat mereka membawa sejumlah atribut aksi.
Antara lain, kertas karton berisi beragam tulisan dan kalimat yang berbunyi 'Nelayan Tolak Rencana PT NMS Melaksanakan Konsultasi Publik'.
Selain itu, terdapat pula sejumlah tulisan lainnya yang terpampang di kertas karton yakni, 'Mendesak Forkopimda Babel Terbitkan Rekomendasi Pemulihan Izin Lingkungan & Amdal PT Pulomas Sentosa.
Usai berorasi di halaman depan kantor PPN Sungailiat, massa merangsek berjalan kaki melakukan aksi serupa di kawasan muara Jelitik, Sungailiat.
Sementara itu Sahidil salah satu aktifis pemuda nelayan Sungailiat dalam orasinya menegaskan bahwa nelayanlah yang lebih berhak mengawasi kinerja PT Pulomas Sentosa dalam melaksanakan kegiatan pengerukan alur muara setempat.
"Ini menyangkut masalah kesejahteraan nelayan. Kami yang berhak mengevaluasi kegiatan PT. Pulomas Sentosa, betul tidak kawan-kawan," sebut Sahidil demgan suara lantang dan spontan disambut teriakan dari massa membenarkan pernyataan Sahidil.
Tak cuma itu saja, dirinya pun sempat menanyakan kembali seputar harapan nelayan Sungailiat terkait kinerja PT. Pulomas Sentosa dalam melakukan giat pengerukan alur muara Air Kantung, Jelitik Sungailiat.
"Apakah PT. Pulomas Sentosa lanjut apa tidak untuk pengerukan, kawan-kawan ? Satu kali lagi saya tanya, PT Pulomas lanjut atau tidak ?," tanya Sahidil di sela-sela orasinya.
Secara spontan massa yang demo menjawab tetap dukungan dan meminta PT. Pulomas Sentosa tetap serta melanjutkan pengerukan alur muara Air Kantung Jelitik Sungailiat.
"Lanjuuuut. Kami dukung," jawab massa serempak.
Di kesempatan yang sama Kepala Lingkungan (Kaling) Nelayan I Sungaitliat, Ahad juga terlihat menyempatkan dirinya melakukan orasi saat itu.
Dirinya Ia sangat mendukung apa yang menjadi aspirasi masyarakat nelayan pesisir Sungailiat dan sekitarnya yang mendambakan alur muara Air Kantung Jelitik segera normal dan dapat dilalui kapal atau perahu nelayan.
Meskipun cuaca saat itu menunjukan waktu menjelang siang, namun para pendemo terlihat masih bersemangat dalam menyampaikan aspirasinya.
Saat aksi demo berlangsung di sekitar muara Jelitik ini, tampak hadir kepala lingkungan (Kaling) lainnya, antar lain Kaling Nangnung, Edo termasuk Kaling Nelayan II Syarifudin.
Tak diduga di penghujung aksi demo, Kaling Nelayan II, Syarifudin terlihat spontan mengambil langkah maju di depan barisan pendemo dan langsung memegang alat pengeras suara.
Namun disayangkan, saat itu terlihat ketika dirinya hendak menyampaikan sesuatu atau berorasi, namun tanpa disangkanya massa pendemo yang hadir saat itu langsung membubarkan diri. Hingga terlihat Syarifudin terlihat bicara sendiri.
Sekedar diketahui, terkait hal ini pula terhyata pihak Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui Instansi terkait dikabarkan bahwa baru-baru ini justru telah menerbitkan ijin pengangkutan dan penjualan mineral bukan logam jenis zirkon baru kepada PT. Naga Mas Sumatera (NMS).
Surat perijinan tersebut diterbitkan pada bulan Mei 2024 dan ditandatangani oleh kepala DPMPTSP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Darlan. (Aimy).