SIMPULINDONESIA.com_ BANGKA,- Suasana jalan raya tepat di depan Mapolres Bangka pada pagi hari itu, Senin (29/07/2024) terpaksa harus di tutup.
Pasalnya, ratusan pendukung Caleg DPRD Provinsi Dapil Bangka Andi Kusuma yang sementara ini gagal terpilih menjadi Anggota Dewan pada Pemilu 14 Februari 2024 lalu melakukan aksi demo damai didepan kantor Mapolres Bangka.
Kehadiran pendemo tentunya untuk meminta pihak Polres Bangka untuk tidak berdiam diri saat suara caleg idaman mereka di curi oleh teman satu partainya dan juga oknum lain yang terlibat.
Profesionalitas kerja Polri terlihat jelas dalam mengamankan dan menerima warga yang hadir mendukung Andi Kusuma.
Dengan senang hati Wakapolres Bangka Kompol Ayu Kusumaningrum, SIK hadir menemui warga yang sedang berkumpul dan berhadapan langsung dengan Andi Kusuma dan teamnya.
"Terima kasih atas kehadiran warga ke kantor Polres Bangka, saya harap semua yg hadir untuk dapat saling menghormati dan menjaga ketertiban serta menjaga kondusifitas," ijar Wakapolres.
Kompol Ayu Kusumaningrum juga mengajak Andi Kusuma beserta teamnya sebagai perwakilan dari pendemo untuk dapat masuk ke dalam ruangan yang ada di Polres Bangka melakukan dialog bersama Kapolres Bangka.
"Biar suasana nyaman dan bisa saling bertukar informasi untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang dilaporkan," tutur Kompol Ayu Kusumaningrum.
Selesai dari pertemuan dengan Andi Kusuma dan teamnya, Kapolres Bangka AKBP Toni Sarjaka, SIK, MH, MIK, kepada para awak media mengatakan bahwa dalam pertemuan bersama team dari Andi Kusuma terjadi dialog tanya jawab dan disampaikan juga masukan-masukan sebagai bahan informasi bagi kedua belah pihak.
"Jadi inti dari pertemuan tadi adalah bahwa nanti akan ada pertemuan lagi secepatnya bersama dengan stake holder yang ada untuk menindak lanjuti kasus yang dilaporkan oleh pihak pelapor," ujar AKBP Toni Sarjaka menjelaskan.
AKBP Toni Sarjaka menyebutkan sebenarnya ini ada permasalahan komunikasi yang kurang antara semua pihak yang tergabung dalam Gakkumdu.
Dengan adanya pertemuan tadi, lanjut Toni Sarjaka diharapkan semua pihak yang tergabung dalam Gakkumdu akan lebih meningkatkan lagi komunikasi yang terjalin.
"Dugaan-dugaan yang dilaporkan oleh pihak pelapor nanti akan dibahas lagi setelah pertemuan hari ini. Nanti stake holder akan duduk satu meja lagi membahas semua masalah yang ada," Jelas AKBP Toni Sarjaka.
Sementara itu, Andi Kusuma yang ditemui wartawan sehabis acara mengatakan bahwa dirinya sangat mengapresiasi pihak Kepolisian dalam bekerja. Menurutnya pihak kepolisian sudah bekerja sudah profesional.
Lebih lanjut, dirinya juga menyampaikan ucapkan terima kasih kepada Kapolres Bangka beserta jajarannya yang telah menerima kehadiran mereka dengan sangat baik.
"Kurangnya komunikasi mengakibatkan hukum sebab akibat terjadi dalam persoalan ini. Jujur saya katakan bahwa masalah yang terjadi sama saya bukan kesalahannya institusi Polri. Ini masalah kurangnya komunikasi Gakkumdu," tukas Andi Kusuma.
Kita siap dipanggil bila ada pertemuan pertemuan selanjutnya. Ini sudah menjadi attensi beberapa pihak. Semoga permasalah bisa diselesaikan.
Ketika disinggung mengapa keterangan yang disampai setelah selesai berdialog berbeda jauh dengan apa yang dilontarkan saat orasi didepan para pendukungnya.
Dengan nada lembut kepada SimpulIndonesia.com ia pun menjawab agar apa yang diucapkan saat orasi jangan diberitakan. Karena menurutnya ini hanyalah mis komunikasi saja.
"Kita hanya bicara masalah Gakkumdu saja. Tidak menyentuh kelembagaan polri, dalam hal ini Kapolres yang kita banggakan. Tolong jaga itu. Karena dalam hal ini laporan ataupun masukan sesat, informasi sesat juga bisa mengantarkan kita ketiang jeruji. Ini salah paham," tukasnya seraya menyebutkan orasi itu hanyalah ungkap kekesalan mereka.
Namun, setelah melakukan dialog telah ditemukan apa yang sebenarnya yang terjadi dan pihaknya pun dapat mengambil kesimpulan. Intitusi yang mereka punya sebagai pelapor ternyata memang mis komunikasi dari Tim Gakkumdu.
Disitu ada perwakilan Bawaslu, Kejati dan pihak kepolisian. Jadi efeknya pimpinan jadi imbas.
"Dari dalam hal ini saya meminra bahwa tetap kita jaga intitusi kepolisian maupun kejaksaan. Tolong beritanya yang bagus-bagus dan jangan ada kata menyudutkan," tutur dirinya veroesan (Edo/Aimy).