-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Iklan

CCC dan Bengkel Keilmuan Teknik Mesin Kerja Sama Kembangkan Pirolisis Mengubah Sampah Plastik jadi Bahan Bakar

Selasa, 30 Julai 2024 | 5:26 PTG WIB | 0 Views Last Updated 2024-07-30T10:26:51Z

 

Gambar : La Ode Arwan Ketu Umum Celebes Concervation Center (Kanan), Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas dan Pemantauan Lingkungan DLHK Kota Kendari Ratna Sakay., S.S.i.,M.T., (Tengah) dan Ketua HMJ Teknik Mesin sekaligus sebagai Pembina bengkel keilmuan Teknik mesin La Ode Ardan Saputra (Kanan). (Foto/SimpulIndonesia.com).


SimpulIndonesia.com__KENDARI,— Celebes Concervation Center (CCC) dan Bengkel Keilmuan Teknik Mesin lakukan kerja sama dalam pengembangan alat Pirolisis. Selasa (30/07/2024).


Diketahui, Pirolisis adalah alat pengurai senyawa-senyawa organik yang dilakukan dengan proses pemanasan tanpa berhubungan langsung dengan udara luar dengan suhu 300-600ᴼC.


CCC dan Bengkel Keilmuan Teknik Mesin akan melakukan pengembangan alat Pirolisis untuk dijadikan salah satu solusi mengurangi sampah plastik.


Ketua HMJ Teknik Mesin sekaligus sebagai Pembina bengkel keilmuan Teknik mesin La Ode Ardan Saputra mengatakan Alat ini adalah alat yang mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM).


“Ini alat pirolisis yaitu alat yang mengubah sampah plastik jenis polypropylene menjadi bahan bakar,” Katanya Kepada Tim SimpulIndonesia.com.


La Ode Ardan Saputra menjelaskan bagian bahwa alat tersebut memiliki tungku dan ada 2 tahan yaitu melalu tahan kondensor 1 dan kondensor 2 disertai dengan saluran bahan bakar.


“Saya akan jelaskan alatnya, dibagian bawah itu ada tungku, tungku ini tempat sampah-sampah plastik dimasukkan dan disinilah tempat terjadinya pelelehan, setelah itu melalui 2 tahap yaitu tahap kondensor 1 dan kondensor 2 dan juga ada pipa kuningan sebagai saluran bahan bakar, ketika sudah mencapai suhu didihnya maka cairan akan keluar melewati pipa kuningan ini,” Ujarnya.


“Saya kira ini merupkan ide kreatif dari teman-teman mahasiswa, bagaimana bisa meminimalisir sampah yang ada di kota kendari, dan harapan kami alat tersebut dapat dikembangkan bisa diwujudkan yang bentuknya lebih besar dan lebih baik lagi,” Sambungnya.


Sementara itu Ketua NGO Celebes Conservation Center (CCC) La Ode Arwan mengatakan, ia bersama ketua HMJ Teknik Mesin sekaligus Pembina bengkel keilmuan teknik mesin, untuk memperkenalkan alat daur ulang sampah plastik menjadi bahan bakar.


“Kita ketahui bersama kota kendari ini belum selesai dengan persoalan sampah, makanya kami dari CCC Berkolaborasi dengan Bengkel keilmuan teknik mesin untuk menciptakan dan mengembangkan alat daur ulang sampah plastik menjadi bahan bakar,” Katanya.


La Ode Arwan menerangkan kedepannya ia akan mengembangkan alat tersebut untuk menyelesaikan permasalahn sampah di Kota Kendari.


“Ini adalah harapan baru untuk masyarakat Kota Kendari, Dengan adanya alat ini bisa meminimalisir sampah plastik yang ada di Kota Kendari, Kami dari NGO CCC yang berkoleb dengan teman-teman dari teknik mesin agar kiranya pemerintah Kota Kendari turut andil dengan pemuda lokal terkait pengembangan alat tersebut,” Tegasnya.


Selain itu saat di Wawancarai, Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas dan Pemantauan Lingkungan DLHK Kota Kendari Ratna Sakay., S.S.i.,M.T., mengatakan bahwa ini merupakan inovasi yang luar biasa.


“Ini inovasi yang luar biasa, seperti yang kita ketahui sampah - sampah plastik di Kota Kendari itu belum tertangani dengan baik, ini Prototipe alat yang mampu mengubah sampah plastik menjadi BBM,” Katanya.


Menurut Ratna Sakay ini sesuai dengan arus kerja-kerja global dengan prinsip Ekonomi sirkular.


“Yang dulu sampah atau limbah menjadi bahan buangan sekarang bisa menjadi bahan baku kembali, ini saya pikir sangat luar biasa dari anak muda kota kendari yang peduli lingkungan yang lompatan inovasinya yang luar biasa,” Terang Ratna Sakay.


Ratna Sakay menegaskan bahwa aksi yang dilakukan oleh pemuda lokal perlu di support.


“Kerja-kerja atau aksi dari pemuda lokal Kota Kendari ini perlu di support dari berbagai elemen utamanya Pemerintah Daerah, bagaimana nantinya dari prototipe menjadi alat produksi yang dapat menyelesaikan masalah lingkungan,” Tutupnya. (Andi/Nur)

IKLAN

×
Berita Terbaru Update