-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Iklan

Opini : PT GKP dan Pengaruhnya Pada Pilkada 2024 di Konawe Kepulauan

Selasa, 23 Juli 2024 | 19.27 WIB | 0 Views Last Updated 2024-07-23T12:27:09Z

 

Gambar : Firman Adhyaksa : Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Wawonii 2024-2026

SimpulIndonesia.com__KONAWE KEPULAUAN,— Pilkada merupakan momentum pesta demokrasi, yang dilaksanakan untuk mengisi jabatan-jabatan politik seperti gubernur,walikota atau bupati yang dilaksanakan 5 tahun sekali sesuai dengan amanah Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, konawe kepulauan sendiri telah melaksanakan pilkada sebanyak dua kali yaitu pada tahun 2015 dan 2020. Sebentar lagi Pilkada 2024  akan dilaksanakan masyarakat akan kembali memilih calon kepala daerah untuk memimpin konawe kepulauan sampai 5 tahun mendatang. 


Konawe Kepulauan (Wawonii) Merupakan salah satu Daerah Otonomi Baru (DOB) yang dimekarkan menjadi sebuah kabupaten pada tahun 2013, memiliki populasi sekitar 34.226 dan luas wilayah 867,58 Km2. sebagai salah satu bagian di provinsi sulawesi tenggara maka konawe kepulauan juga memiliki peran sentral dalam menyuplai Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Sulawesi tenggara melalui beberapa sektor salah satunya adalah sektor pertambangan. 


Hadirnya PT Gema Kreasi Perdana (GKP) sebagai satu-satunya perusahaan pertambangan yang ada  di konawe kepulauan sejak tahun 2019 telah memunculkan begitu banyak polemik di tengah masyarakat, sebagai satu-satunya perusahaan pertambangan yang masih aktif di kabupaten konawe kepulauan (Wawonii) tentunya menimbulkan dugaan kuat di tengah masyarakat bahwa ada "Hubungan Spesial"  antara PT GKP dan Pemerintah Daerah konawe kepulauan. 


Bupati konawe kepulauan Ir. H Amrullah ST., MT Dinilai mengabaikan konflik sosial yang terjadi di konawe kepulauan, sehingga hal itu di polarisasi oleh beberapa oknum menjadi sebuah kekuatan politik untuk mencapai kepentingan individunya. 


Pada pemilu 2024 lalu, masyarakat yang menolak adanya pertambangan di konawe kepulauan (Penolak) telah berhasil mengantarkan perwakilannya untuk duduk di kursi DPRD konawe kepulauan, ironinya tanpa mereka sadari ini adalah bentuk politik identitas yang bisa saja manfaatkan oleh oknum-oknum untuk mencapai kepentingan pribadinya.


Menjelang pilkada 2024  mendatang,  tentu juga PT GKP akan menjadi kekuatan politik yang akan digunakan oleh calon bupati dan wakil bupati yang diusungnya, mengingat sampai saat ini belum ada calon bupati dan wakil bupati yang berani untuk mengatakan untuk menolak pertambangan di konawe kepulauan. 


PT GKP mungkin saja akan memainkan peran sentral pada Pilkada kali ini mungkin sebagai "Pemeran" Atau "Sutradara", agar bisa mempertahankan "Hubungan Spesial" Antara PT GKP dan Pemerintah daerah konawe kepulauan kedepannya.


Penulis : Firman Adhyaksa Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Wawonii 2024-2026.

Iklan

×
Berita Terbaru Update