SimpulIndonesia.com_Gowa, Jelang momentum Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) sejumlah alat peraga kampanye seperti baliho, spanduk, banner, papan reklame berseliweran di tepi jalan, mengisi ruang-ruang publik.
Baliho-baliho yang terpasang tersebut diilhami sebagai media informasi ke publik bagi para bakal Calon Kepala daerah khususnya persiapan calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Gowa.
Pengrusakan hingga kehilangan baliho pun tak terhindarkan.
Pasca Balihonya dirusak, Hj. Risma Chesy Ayu Lestari, S.E. Daeng Bulaeng Angkat Bicara. Sungguminasa, Gowa. (07/07/2024).
Beberapa baliho yang disebar di beberapa titik di Kabupaten Gowa dipasang sejak awal bulan Mei, kini kembali menuai kerusakan. Bahkan ada yang dihilangkan (kemarin sore, 06/07/2024), termasuk yang berlokasi di Jembatan Kembar Gowa.
Menurut politisi perempuan yang berlatarbelakang pengusaha tersebut, "Bersaing secara sehatlah".
"Saat saya melintas, memang ada beberapa baliho di berbagai titik, itu rusak dan bahkan hilang. Kejadian ini bukan kali pertama terjadi. Saya menduga dari lawan politik, ada oknum yang memang pekerjaannya sengaja merusak baliho. Bagi saya itu tidak masalah, ini politik. Tapi bersaing secara sehatlah". (Ujarnya).
Setelah mengetahui baliho hilang, Hj. Risma Daeng Bulaeng merespon dengan candaan Papua, "Barang apa jadi".
"Soal baliho yang rusak dan hilang. Masih bisa hilang satu tumbuh seribu. Tapi kalau politik saling merusak dan tidak sehat, "Barang Apa Jadi!". Saya berharap oknum-oknum agar kiranya, sadar dirilah. Pekerjaan itu bukan hal yang baik, kita demokrasi sehat aja. (ungkapnya).
Untuk kesiapan di Pilkada Gowa "sejauh ini saya masih terus bergerak bersama tim dan beberapa petinggi partai. Untuk kepastiannya, kita tunggu saja perkembangan. Kalau memang ada jalannya ke sana "Why not?" Pasti saya akan lalu. Yakin deh percaya, apa yang kita tabur maka itulah yang akan kita tua kelak. Bulaengna Gowa BerkhaRISMA. Rewako Gowa. (kuncinya).