-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Iklan

Dinilai Jadi ‘Biang Konflik Sosial’ di Kecamatan Tongkuno Muna, LPM Sultra Minta PT AAN Angkat Kaki

Ahad, 25 Ogos 2024 | 11:32 PG WIB | 0 Views Last Updated 2024-08-25T04:32:06Z

 

Gambar : Ados Nusantara Ketua Lembaga Pemerhati Masyarakat Sulawesi Tenggara (LPM Sultra). (Foto/Ist).


SimpulIndonesia.com__KENDARI,— Lembaga Pemerhati Masyarakat (LPM) Sulawesi Tenggara (Sultra) anggap PT Ayaskara Alam Nusantara (AAN) sebagai biang Lahirnya Konflik Sosial, Pada minggu, (25/8/2024).


Berdasarkan informasi yang dihimpun awak media, sebelumnya konflik terjadi di masyarakat desa tanjung Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna.


Ketua LPM Sultra Ados Nusantara, mengatakan konflik sosial yang terjadi saat ini yang terjadi di desa tanjung tidak terlepas hadirnya salah satu Perusahaan Batu Gamping Yakni, PT Ayaskara Alam Nusantara  (PT AAN ) yang Memiliki Luasan Izin Usaha Pertambangan 494 Ha


"Dulu sebelum adanya ini perusahaan, kehidupan masyarakat setempat (desa tanjung) alhamdulillah aman - aman saja, tapi ini setalah masuknya perusahaan masyarakat seama masyarakat serta bermusuhan, sudah tidak lagi bertukar sapa kehidupan sudah tidak seperti dulu lagi,” Kata Ados Nusantara.


Ados Nusantara menegaskan, bahwa PT Ayaskara Alam Nusantara (AAN) harus bertanggung jawab atas renggannya hubungan sosial di masyarakat.


Menurutnya, konflik tersebut melibatkan masyarakat di  dua Desa dan satu Kelurahan yakni Desa Walengkabola, Desa Tanjung dan Kelurahan Watulea .


"Kalau kehadirah perusahaan hanya untuk memecah belah kerukunan hidup masyarakat setempat mendingan angkat kaki dari daerah kami yakni kabupaten muna jangan datang kalau hanya untuk memecah belah kerukunun hidup masyarakat di wilayah lingkar tambang itu,” Tegas ketua LPM Sultra.


Sementara ituc ketua LPM Sultra menambahkan  bahwa pihaknya secara kelembagaan secara tegas meminta PT Ayaskara Alam Nusantara (AAN) untuk angkat kaki.


“Kami menegaskan PT AAN agar angkat kaki dari kecamatan tongkuno karena kami tidak butuh perusahaan yang datang untuk memecah belah kerukunan hidup masyarakat,” Tutupnya. 


Sampai berita ini ditayangkan belum ada konfirmasi dari pihak terkait, tim SimpulIndonesia.com masih berupaya melakukan konfirmasi.(Andi/Nur).

×
Berita Terbaru Update