SimpulIndonesia.com__JAKARTA,— Ratusan Mahasiswa Yang tergabung Dalam Lembaga Dewan Pimpinan Pusat Rumpun Muda Nusantara (DPP RMN) Menyambangi Kantor Kejaksaan Agung Republik Indonesia (kejagung RI). Minggu (11/08/2024).
Aksi unjuk rasa tersebut dilaksanakan pada Rabu (7/8/2024) lalu.
Aksi yang dilakukan adanya temuan Pungutan Liar (Pungli) pada Program Pengadaan Website Profil Desa Pada tahun 2017-2018 yang Merugikan Negara hingga 5,6 Miliar.
Melalui Kordinator Aksi DPP RMN Irjal Ridwan Mengatakan Bahwa Dari 156 Desa 11 Kelurahan Di kabupaten konawe utara Yang sudah melakukan Pembayaran Berpariasi untuk Pembuatan Profile Desa, ada 145 Desa Yang menjadi korban Pungli diduga dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe utara.
Dalam kasus Tersebut Diduga beberapa Petinggi Pemda Konawe utara salah satunya Bupati Dan Ketua DPRD konawe utara terlibat dalam kasus pungli yang merugikan negata hingga 5,6 miliar.
“Pengadaan tersebut sangat Aneh karna dari 156 Desa 11 Kelurahan di kabupaten konawe utara Ada 145 Desa Yang tidak terdaftar Website Profil Desa sehinggah pengadaan Tersebut Diduga Fiktif” Ucap Irjal.
Lanjut Irjal Ridwan Mengatakan bahwa Kasus Gurita Pemda Konawe utara Diduga Pengadaan Website Profil Desa Tahun 2017-2018 Penggunaan Anggaran Covid 19 Ditahun 2020 Serta Tidakk Pidana pencucian uang (TPPU) yang melibatkan Perusahaan Daerah (Perusda) konawe utara dalam skandal kasus korupsi pertambangan nikel Konsesi IUP PT.Antam Tbk (Blok Mandiodo)
Namun saat ini kami pokus pada kasus Program Website Profil Desa, kasus lainnya Akan kami laporkan apabila kasus website desa sudah tuntas.
Sementara itu Humas Kejagung RI, Ratna saat menerima aduan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Rumpun Muda Nusantara menuturkan bahwa pihaknya akan segera menidaklanjuti laporan aduan tersebut
“Laporan aduan dari DPP Pemuda Nusantara akan segera saya sampaikan kepada pimpinan, selanjutnya akan kami koordinasikan kepada teman-teman ketika ada hal yang perlu dilengkapi”, Tuturnya.
Sampai berita ini ditayangkan belum ada konfirmasi dari pihak terkait, tim SimplIndinesia.com masih berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak terkait.(Nur).