-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Iklan

Keluarga Korban dan Mahasiswa Tutup Jalan Kendari Beach, Buntut Pelaku Tabrak Lari Tak Kunjung Ditangkap

Isnin, 23 September 2024 | 6:37 PTG WIB | 0 Views Last Updated 2024-09-23T11:37:03Z

 

Gambar : Saat mahasiswa dan keluarga korban menutup jalan sebagai bentuk protes terhadap pelaku tabrak lari yang tak kunjung di tangkap oleh polisi. (Foto/SimpulIndonesia.com).

SimpulIndonesia.com__KENDARI,— Ikatan Mahasiswa Aktivis Lintas Kampus (Imalak) Sulawesi Tenggara (Sultra), lakukan aksi unjuk rasa di Kendari Beach. Senin, (23/9/2024).


Diketahui aksi tersebut buntuti kasus Lakalantas di Kendari Beach tak kunjung menemui titik terang.


Berdasrkan pantauan Tim media SimpulIndonesia.com, Para massa aksi memblokade Jalan sanua, Kec.Kendari Barat sebabkan macet.


Sebelumnya, dikabarkan adanya Lakalantas pada 31 agustus 2024 hingga mengakibatkan korban jiwa.


Gambar : Kondisi jalan kendari beach saat di tutup oleh pengunjuk rasa meminta kasat lantas polresta kendari dicopot. (Foto/SimpulIndonesia.com).

Namun naasnya, Pelaku tabrak lari itu tak kunjung di tangkap dan Kasat Lantas Polresta Kendari belum mengungkap kasus tersebut.


Ali Sabaro selaku Ketua Imalak Sultra, mengatakan bahwa pihaknya secara kelembagaan menilai satuan Lantas Polresta Kendari disinyalir gagal dalam jalankan tugas.


“Aksi kemanusiaan ini bentuk kepedulian kami terhadap keluarga korban, kami rasa Pihak kepolisian dalam hal ini satuan Lantas Polresta Kendari kami duga kuat gagal dalam jalankan tugas,”Kata Ketua Imalak Sultra.


Menurutnya, Pihaknya menduga Kasat Lantas Polresta Kendari bersantai-santai tangani kasus Lakalantas tersebut.


“Kami duga Kasat Lantas Polresta Kendari bersantai-santai tangani kasus ini padahal lakalantas ini memakar korban jiwa, sudah 24 hari kasus ini tidak menemui titik terang ditangani oleh satuan Lantas Polresta Kendari,”Jelasnya.


Dalam tuntutannya, Imalak Sultra menegaskan Kasat Lantas Polresta Kendari harus dicopot.


“Copot Kasat Lantas Polresta Kendari, Kami duga kuat gagal dalam mengatur satuannya untuk mengungkap kasus ini, padahal sekarang sudah dilengkapi dengan berbagai teknologi dalam olah TKP,” Tutup Ali Sabarno. 


Sampai berita ini ditayangkan belum ada konfirmasi dari pihak terkait, tim SimpulIndonesia.com masih berupaya melakukan konfirmasi. (Andi/Nur).

IKLAN



×
Berita Terbaru Update