SimpulIndonesia.com__KENDARI,— Aliansi Masyarakat Peduli Hukum (Ampuh) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyoroti eksistensi Tempat Hiburan Malam (THM) Exodus Kendari, Senin (30/9/2024).
Direktur Ampuh Sultra, Hendro Nilopo mengatakan, semenjak beroperasinya, THM Exodus Kendari kerap menimbulkan kegaduhan bahkan kerap terjadi tindak penganiayaan di tempat tersebut.
Bahkan menurut dia kehadiran investasi memang cukup penting di suatu daerah termaksud di Kota Kendari.
Akan tetapi, jika kehadiran investasi justru hanya menjadi biang masalah, maka lebih baik jika di tutup saja termaksud THM Exodus Kendari
“Kita tidak tolak Investasi, kendatipun Ekxodus itu adalah THM. Tapi yang jadi persoalan di tempat itu kerap terjadi tindak kekerasan," ujar Hendro kepada media ini, Senin (30/9/24).
Pria yang akrab disapa Egis itu menuturkan, dalam waktu yang tidak cukup satu bulan, pihaknya sudah mendapat beberpa keluhan tentang tindak penganiayaan yang terjadi di lingkungan THM Exodus Kendari.
“Ini belum cukup satu bulan, sudah terjadi beberapa kali tindak penganiayaan. Jadi memang THM ini mesti di tutup," tegas.
Lebih lanjut, Hendro menjelaskan, bahwa kehadiran THM Exodus Kendari telah merusak marwah Kota Kendari yang sejak dulu akrab dengan julukan Kota Bertaqwa.
“Kota Kendari ini adalah Kota Bertaqwa, entah apa yang di pikirkan oleh Pemkot Kendari sehingga bisa memberikan izin kepada THM Exodus Kendari untuk beroperasi di Kota Berwtaqwa ini," bebernya.
Oleh sebab itu, guna menjaga marwah Kota Kendari sebagai Kota Bertaqwa serta menjaga keamanan dan ketertiban daerah.
Maka Ampuh Sultra secara kelembagaan meminta kepada Pemerintah Kota Kendari untuk mencabut dan menghentikan pengoperasian THM Exodus Kendari.
“Masih banyak investasi yang lebih baik dan sesuai dengan marwah Kota Bertaqwa ini, yang pasti Pemkot Kendari mesti berani mencabut izin pengoperasian THM Exodus Kendari," tutupnya.
Sementar media ini mencoba melakukan upaya konfirmasi kepada pihak THM Exodus Kendari enggan memberikan komentar.(Nur).