-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Iklan

Opini: Kondisi Pra-Pilkada di Sulawesi Tenggara, Suhu Politik Mulai Memanas

Minggu, 29 September 2024 | 20.13 WIB | 0 Views Last Updated 2024-09-29T13:13:06Z

 

(Gambar/Ilustrasi).

SimpulIndonesia.com__JAKARTA,— Menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun ini, suasana politik di Sulawesi Tenggara (Sultra) semakin dinamis dan sarat dengan manuver politik. Minggu, (29/09/2024). 


Para kandidat yang akan bertarung di berbagai kabupaten dan kota di provinsi ini mulai intensif melakukan pendekatan ke masyarakat, sementara sejumlah isu strategis terus dibahas oleh para pendukung, pengamat politik, hingga masyarakat umum.


Berbagai partai politik tengah mempersiapkan strategi terbaik mereka, termasuk pembentukan koalisi dan pemetaan wilayah-wilayah strategis. 


Di beberapa daerah, dukungan terhadap calon petahana masih cukup kuat, namun tidak sedikit juga kandidat baru yang muncul dengan membawa semangat perubahan.


Salah satu isu yang paling sering disuarakan dalam masa pra-pilkada ini adalah soal pembangunan infrastruktur di wilayah pedesaan dan pesisir. 


Sultra, yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari pulau-pulau, kerap menghadapi tantangan terkait akses transportasi dan keterhubungan antarwilayah. 


Para kandidat berlomba menawarkan solusi, mulai dari peningkatan akses jalan, pembangunan pelabuhan, hingga percepatan program listrik masuk desa. 


Selain infrastruktur, isu kesejahteraan masyarakat pesisir dan pengelolaan sumber daya alam juga menjadi topik hangat dalam kampanye awal ini. 


Sulawesi Tenggara yang kaya akan sumber daya alam, khususnya nikel dan sektor perikanan, kerap dihadapkan pada persoalan eksploitasi yang belum maksimal dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat.


Beberapa kandidat calon gubernur menyuarakan komitmen mereka untuk lebih memperhatikan distribusi hasil kekayaan alam bagi kesejahteraan rakyat. Semuanya mampu, tapi apakah semua mau? 


Namun demikian, dinamika politik di Sulawesi Tenggara tidak lepas dari pengaruh tokoh-tokoh lokal yang memiliki pengaruh besar dalam menggerakkan dukungan massa.


Dinasti politik di beberapa daerah masih memainkan peran penting dalam menentukan arah dukungan. Nama-nama besar dalam kancah politik Sulawesi Tenggara, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten, terus menjadi sorotan.


Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Tenggara, dalam konferensi pers minggu lalu, menyatakan kesiapan mereka untuk mengawal proses Pilkada agar tetap berlangsung secara adil dan demokratis. “Kami akan memperketat pengawasan terutama pada daerah-daerah rawan konflik serta potensi kecurangan,” tegasnya.


Di sisi lain, keterlibatan masyarakat dalam proses pra-pilkada semakin meningkat, khususnya melalui penggunaan media sosial. Banyak warga yang secara aktif menyuarakan aspirasi mereka, mengkritisi program-program kandidat, hingga melaporkan dugaan pelanggaran kampanye. 


Masyarakat Sulawesi Tenggara, terutama generasi muda, semakin peka terhadap politik dan ikut serta dalam mendorong terwujudnya Pilkada yang bersih dan jujur.


Dengan kondisi yang semakin memanas, para kandidat diperkirakan akan semakin gencar melakukan kampanye di sisa waktu sebelum masa tenang. 


Pilkada di Sulawesi Tenggara diprediksi akan menjadi salah satu arena pertarungan politik yang paling menarik dan dinamis di Indonesia tahun ini.


Oleh : Salfin Tebara, Ketua Bidang Informasi dan komunikasi Himpunan mahasiswa Sulawesi Tenggara Jakarta (HIMA Sultra Jakarta).

×
Berita Terbaru Update