-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Iklan

Diduga Hamili Kekasihnya Hingga 9 Bulan, Oknum TNI AL Kendari ‘Tak Tanggung Jawab’ Korban Minta Keadilan

Jumat, 04 Oktober 2024 | 20.19 WIB | 0 Views Last Updated 2024-10-05T04:47:34Z

 

Gambar : Korban saat ditemui wartawan. (Foto/SimpulIndonesia.com).


SIMPULINDONESIA.com__ KENDARI,— Cerita seorang wanita di Kendari berinisial AP (24) diduga menjadi korban tindak asusila oleh kekasihnya oknum TNI Angkat Laut (AL) berinisial ASS di Kendari. Saat ini korban yang telah mengandung sudah 9 bulan meminta keadilan.


Korban AP (24) bercerita, awalnya dia bertemu terduga pelaku di salah satu indekos yang ada di Kendari. Saat itu pelaku hendak mencari kamar kos untuk tempat tinggalnya.


"Saya pertama kali bertemu pelaku di salah satu kos teman saya, disitu pelaku sedang mencari kamar kos yang kosong, dan bertanya kepada teman saya tidak lama dari situ pelaku mengajak ngobrol saya dan akhirnya meminta Instagram saya," ujar korban saat di temui di Kendari Jumat (4/10/2024).


Lebih lanjut, setelah itu mereka memulai obrolan lewat Instagram hingga mengajak korban untuk bertemu. Saat itu korban menolak.


"Saat saya sakit pelaku datang untuk menjenguk saya di rumah disitu pertemuan kedua saya dengan pelaku. Sekitar 6 hari dari saya sakit pelaku mengajak saya untuk bertemu tetapi saya mengajak teman saya pelaku awalnya menolak namun karna saya tidak ingin hanya berdua akhirnya dia mengiyakan dengan syarat dia jemput teman saya terlebih dahulu karna posisi nya melewati rumah teman saya saat itu," bebernya


Dijelaskannya, saat tiba dirumah ternyata pelaku datang sendiri dan akan menjemput rekan korban di rumahnya. Di dalam perjalanan pelaku ke tempat yang berbeda dia mengarahkan ke arah rumah pelaku yang berada di Kecamatan Ranomeeto.


"Dia tidak menjemput teman saya dahulu dengan alasan ada sepupunya yang menunggu dirumah. Sesampainya dirumah pelaku menyuruh saya masuk untuk bertegur sapa dengan sepupunya saya pun masuk dan bersalaman," kata dia lagi.


Setelah itu pelaku menyuruh  korban untuk masuk ke dalam kamar dulu karena ingin berbincang dengan sepupunya. Korbanpun menuruti keinginan terduga pelaku.


"Akhirnya saya masuk tidak lama dari situ pelaku pun masuk ke dalam kamar dan menutup pintu saya pun langsung mengajaknya untuk menjemput teman saya tetapi dia mengeluh karna mengantuk dan meminta untuk tidur sebentar setelah itu baru menjemput teman saya," terangnya


"Awalnya saya meminta untuk langsung pulang namun akhirnya saya mengikuti permintaannya, setelah itu pelaku menyuruh saya untuk duduk di tempat tidurnya karena saya duduk di lantai saat itu tanpa alas. Saya pun duduk sambil memainkan hp saya," lanjut korban.


Tak sampai disitu, pelaku menarik lalu menarik tangan korban sambil merayu untuk berhubungan intim saat itu korban menolak dan menghubungi rekannya untuk meminta pertolongan.


"Saya wa teman saya untuk mengadu dan teman saya meminta tolong sepupunya yang satu kampus dengan saya untuk datang, selang beberapa waktu sepupunya pun datang dan pelaku pun keluar berbincang dengan sepupunya setelah itu pelaku mengajak saya untuk pergi dari rumah dan pulang ke rumah saya," beber dia lagi.


Dan pertemuan ketiga pelaku menyuruh korban untuk ke rumahnya karena sedang sakit. Pelaku juga meminta untuk dibawakan air dingin dengan makanan. Setelah tiba di rumah pelaku, korban disuruh masuk dan pintu pun dikunci.


"Dsaya masih berpikiran positif, saat itu kami berbincang dan akhirnya tidak ada kesalah pahaman tetapi ternyata pelaku memiliki niat lain, ia berniat untuk melakukan asusila terhadap saya dengan cara memaksa. Saya berontak dan menolak sekiranya dari sekitar jam 11 siang sampai sore hampir magrib, disitu lah saya pasrah dan akhirnya terjadi asusila terhadap saya," ungkap dia lagi.


Dari semenjak saat itu, korban tidak lagi bertemu dengan pelaku. Bahkan pelaku juga selalu meminta dan merayu lewat telapon saya untuk melakukannya lagi namun saya menolak. 


"Setelah itu pelaku akhirnya mengajak saya bertemu dengan cara lain seperti nonton bioskop, nongkrong karna menurut saya di umum saya pun mengiyakan tetapi ternyata sepulang dari situ ia selalu membawa saya di btnnya dan melakukannya lagi," tuturnya


"Saat saya terbukti hamil dan saya memberitau pelaku, pelaku menyuruh saya untuk menggugurkan nya dan tidak mau bertanggung jawab, namun saya menolak bahkan kakaknya pun mengetahui bahwa saya hamil dan kakaknya pun menyarankan untuk di gugurkan, ia pun meminta bantuan teman saya untuk membujuk saya agar menggugurkannya," lanjutnya


Tak terima, korban memilih untuk melaporkannya di Polisi Militer Angkatan Laut pada bulan Februari 2024, dan saat itu korabn di beri pilihan jika ingin melanjutkan dihukum tinggal melanjutkan laporan. 


Namun saya memilih untuk secara kekeluargaan terlebih dahulu agar orang tuanya pun tau kelakuan anaknya yang tidak bertanggung jawab. 


"Namun ternyata nihil hasilnya tidak ada jalan tengah akhirnya saya melanjutkan laporan saya di polisi militer angkatan laut, namun hingga bulan 10 ini tidak ada info apa2 hanya di mintai keterangan saja," tutupnya


Sementara itu, media ini mencoba melakukan upaya konfirmasi kepada pihak Polisi Militer (POM) Angkatan Laut (AL) enggan merespon terkait peristiwa tersebut.(Andi/Nur).

IKLAN



×
Berita Terbaru Update