-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Iklan

Diduga Paslon Gubernur dan Oknum Kepala Desa Terlibat Politik Uang, DEMA IAIN Kendari Minta Bawaslu Bertindak

Selasa, 08 Oktober 2024 | 08.36 WIB | 0 Views Last Updated 2024-10-08T01:36:35Z
Gambar : Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) IAIN Kendari. (Foto/Ist).

SimpulIndonesia.com__KENDARI,— Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari Mendesak Bawaslu Sultra Untuk menulusuri Oknum Kepala Desa Yang terlibat Politik Praktis. Senin, (7/10/2024).


Diketahui, Sebelumnya salah satu calon Gubernur Sultra, ASR mengumpulkan kepala desa dari 3 kabupaten yang diantaranya Buton, Buton Selatan dan Buton Tengah.


Para kepala desa tersebut diduga di kumpul di salah satu vila calon gubernur sultra dan disinyalir diberikan sejumlah uang.


Ketua DEMA IAIN Kendari, Ibnu Qayyim Al-jauziyah, menyatakan penolakan keras terhadap penyebaran amplop tersebut yang diduga menjadi bagian dari strategi politik ASR.


“Kami dengan tegas menolak penyebaran 1 juta amplop yang diduga milik ASR untuk masyarakat Sulawesi Tenggara,”Kata Ibnu, Senin (7/10/2024).


Lanjunya, Ibnu menekankan bahwa tindakan tersebut berpotensi merusak proses demokrasi dan bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.


“Tindakan ini jelas-jelas mencederai nilai-nilai demokrasi dan melanggar konstitusi,”Lanjutnya.


Selain isu itu, Ibnu juga mengungkapkan bahwa DEMA IAIN Kendari bersama Koordinator Pusat BEM se-Sultra memiliki bukti bahwa ASR telah mengumpulkan 70 kepala desa, ASR diduga memberikan Rp10 juta kepada masing-masing kepala desa untuk mengumpulkan data masyarakat, serta menjanjikan tambahan Rp20 juta setelah data terkumpul.


“Kami juga memiliki bukti bahwa ASR mengadakan pertemuan dengan 70 kepala desa di salah satu villa dan memberikan Rp10 juta per kepala desa, dengan janji tambahan Rp20 juta setelah data masyarakat dikumpulkan,”Ungkapnya.


Ibnu juga membantah keras berita yang mengaitkan dirinya dengan mantan Ketua BEM STIMIK Bina Bangsa, Aldi Lamoito. 


Menurutnya, ada pihak yang memanfaatkan nama DEMA IAIN Kendari dan dirinya untuk meminimalkan peran mereka dalam penolakan ini.


“Berita yang menyebut DEMA IAIN Kendari dan nama saya dengan eks Ketua BEM STIMIK Bina Bangsa itu tidak benar. Ada oknum yang menggunakan nama DEMA IAIN dan nama saya untuk meredam peran kami dalam gerakan ini,”Tegas Ibnu.


Ia menerangkan bahwa DEMA IAIN Kendari berkomitmen untuk terus mendukung Koordinator Pusat BEM se-Sultra dalam menolak penyebaran amplop tersebut, serta mengajak seluruh elemen mahasiswa untuk bersatu memperjuangkan demokrasi.


“DEMA IAIN Kendari akan terus mengawal penolakan terhadap penyebaran amplop ini dan mengajak BEM lainnya untuk bersatu memperjuangkan nilai-nilai demokrasi,”Terangnya.


Di akhir pernyataannya, Ibnu menambahkan  bahwa pihaknya akan melaporkan media serta oknum yang menyebarkan informasi tanpa konfirmasi terkait berita DEMA IAIN Kendari dan dirinya. Laporan ini akan diajukan ke Polda Sultra dan Dewan Pers.


“Saya akan melaporkan media serta oknum yang menyebarkan informasi tidak berimbang dan tanpa konfirmasi terkait DEMA IAIN Kendari dan nama saya. Kami akan membawa kamis ini ke Polda Sultra dan Dewan Pers,”Tutupnya. (Andul/Nur).

×
Berita Terbaru Update