Gambar : kolase |
SIMPULINDONESIA.com_ BULUKUMBA,- Kondisi jalan rusak di kecamatan Kajang kembali menjadi sorotan publik setelah warga Lembang lohe Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba menutup Akses Jalan lantaran geram melihat kondisi jalan Rusak akibat Longsor yang menelan korban jiwa tak kunjung selesai. Senin,21/10/2024)
Warga Lembang lohe memilih menutup Akses Jalan tersebut sebagai bentuk protes sekaligus mengenang almarhum yang menjadi Korbang Kecelakaan tunggal akibat kerusakan jalan yang terjadi 3 bulan lalu yakni 04 juli 2024.
Aksi Tutup Jalan tersebut mengakibatkan kemacetan sehingga personil Polsek Kajang turun langsung kelokasi untuk melakukan pengamanan. Macet terjadi akibat kendaraan roda empat tidak dibenarkan untuk melintas karena kekhawatiran warga kerusakan jalan akan bertambah akibat getaran Kendaraan saat melintas.
Berdasarkan Pantauan Media ini, Warga memprotes kondisi jalan rusak di daerah itu dengan cara menutup Akses jalan dengan membakar ban atas perihatin dan menganggap tak mendapatkan perhatian khusus dari pihak pemerintah.
Selain Menutup Akses Jalan, Warga Lembang lohe juga Membentangkan Spanduk sebagai bentuk Kekesalan terhadap Pemerintah yang tidak mampu memberikan solusi terhadap peristiwa 3 bulan lalu yang mengakibatkan 1 korban Jiwa.
Adapun Spanduk yang dibentangkan sebagai Aksi proses sekaligus mengenang Alaram atas insiden itu bagi Pihak Terkait yakni "AKSI PROTES TERHADAP LAMBATNYA PENANGANAN PEMERINTAH, 04 JULI 2024 MENOLAK LUPA ALMARHUM."
Seperti Apa yang disampaikan salah satu warga Lembang lohe disebut saja Dika menyampaikan Bahwa aksi ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap penggun jalan lain agar tidak menjadi korban kecelakaan seperti yang dialami saudara kita.
"Akses jalan ditutup karena melihat kondisi jalan yang sangat memperihatinkan. Dalam situasi saat ini , kedepan kita akan menghadapi musim hujan tentu akan berdampak pada jalan yang rusak akibat tanah longsor dimusim hujan sebelumnya sehingga bandan jalan runtuh sekitar sepanjang kurang lebih 50 meter dan lebar 4 meter." Jelas Diaka
Dika (nama samaran- red) Menjelaskan Sebelumnya Pihak Pemerintah baik Dari Kabupaten dan Pemerintah Setempat hingga dari Pihak PU pun sudah melakukan peninjauan namun tak kunjung dilakukan penindakan secara serius.
"Kami juga sudah meminta dari pihak PU kabupaten Bulukumba agar dilakukan Alternatif Emergency, dalam menghadapi musim hujan harus di lakukan pemasangan tenda di area Tanah rawan longsor untuk mengantisipasi terjadinya runtuhan berulang."Pungkas Dika saat di temui dilokasi tersebut
Melihat perjalanan Peristiwa tersebut, Warga sekitar bersama pengguna jalan melakukan Aksi tutup jalan untuk mengantisipasi terjadinya Longsor akibat getaran Kendaraan yang melintas jalan tersebut.
”Kondisi jalan di Dusun Tanetea atau jalan Raowa Desa Lembang Lohe tersebut sangat memprihatinkan dan membahayakan bagi warga sekitar maupun pengguna jalan lainnya. Dengan Kondisi hari ini kami berharap Jalan Rusak yang menelan korban jiwa butuh perhatian dan penindakan secara serius. ” ujar Dika
Ditempat Yang Sama, Warga Lembang Lohe dengan sapaan akrabnya Kang Paku-paku Turut Prihatin atas kondisi jalan di Daerahnya.
"Apa yang dilakukan hari ini Adalah Alarm bagi Pemerintah, agar tidak lagi terjadi Insiden yang dapat mengakibatkan Kematian seperti sebelumnya." Ungkap Kang Paku-paku (Slah Tokoh Pemuda Lembang Lohe.)
Ia pun Menyampaikan secara tegas, Aksi yang dilakukan warga hari ini merupakan tindakan sosial, sebab akses jalan ini merupakan arus jalan yang sering digunakan warga untuk beraktivitas sehari-hari.
"Jika Pemerintah tidak Mampu Meberikan Solusi Atau Tindakan secara pasti Maka kami Pastikan ini akan berdampak dan membawa pengaruh bagi penghasilan masyarakat kajang. Olehnya Itu, warga Lembang Lohe akan kembali menutup Akses jalan jika dalam Minggu ini tidak ada tindakan atau upaya Pemerintah untuk melakukan Perbaikan jalan tersebut." Tegasnya
Selain itu, "Apa yang menjadi Tuntutan warga agar semua harapan-harapan melalui janji dapat direalisasikan sesegera mungkin dan warga hingga pengguna jalan lainnya tidak was-was lagi saat melintas di jalan yang rusak akibat tanah longsor itu."katanya
Protes warga Kajang terhadap kondisi jalan rusak bukan kali ini dilakukan. Tidak bisa dipungkiri Ada beberapa jalanan yang rusak khususnya di kecamatan kajang yang memang membutuhkan Perbaikan. Namun Hal ini Jalan poros kajang Kassi atau Raowa yang rusak akibat tanah longsor dan menelan korban jiwa saat itu, ini menjadi perhatian khusus dalam menghadapi musim hujan mendatang.
Selain Itu, Kepala Dusun Tanetea Supriadi Saat dikonfirmasi membenarkan adanya Aksi tersebut. Apa yang dilakukan warga hanya bentuk kejenuhan dan kekhawatiran terhadap jalan rusak yang belum mendapatkan kepastian pelaksanaan perbaikannya.
"Iya, warga tutup jalan karena belum mendapatkan informasi secara pasti kapan dilakukan perbaikan, warga menuntut kepastian kapan untuk dilakukan perbaikan, mereka khawatir akan bertambah rusak apalgi mau masuk musim hujan, Bagus kalau tidak runtuh lagi dan pas ada pengendara lewat seperti kejadian 3 bulan lalu."Jelas Supriadi saat di konfirmasi.
Melalui media ini, Supriadi juga berharap perbaikan jalan segera mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah, baik dari tingkat kabupaten maupun tingkat provinsi.
Diketahui, jalan yang rusak tersebut merupakan arus jalan yang sering dilintasi wisatawan dari luar seperti Kab.sinjai,Bone dll menuju kawasan wisata Bira. (*)