
SimpulIndonesia.com__KENDARI,— History Festival 2024 Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo ditutup oleh Bapak Pembangunan Sulawesi Tenggara Dr. H. Nur Alam.,S.E.,M.S.i. Minggu (17/11/2024).
Kegiatan History Festival 2024 dibuka pada 9 November dan Ditutup 16 November 2024.
Diketahui penutupan dilaksanakan di K-Toz Jalan Saranani Kota Kendari.
Belasan jurusun dan berbagai Fakultas dari beberap Universitas di kota Kendari turut hadir.
Kegiatan penutupan tersebut bernama Malam Symphoni Night.
Dalam kegiatannya Bapak Pembangunan Sulawesi Tenggara Dr. H. Nur Alam.,S.E.,M.S.i turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Ketua Panitia History Festival 2024, Fitriani mengucapkan terima kasih kepada seluruh tamu undangan yang hadir pada penutupan kegiatan tersebut.
“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada tamu undangan terkhusus bapak Dr. Nur Alam.,S.E.,M.S.i yang telah menyempatkan hadir hingga turut meramaikan kegiatan kami ini,”Ujar Fitriani.
Fitriani juga menyampaika terima kasihnya kepada seluruh sponsor serta tim yang bekerja dalam mensukseskan kegiatan Symponi Night History Festival 2024.
“Ini sebuah kebanggan bagi kami mahasiswa jurusan pendidikan sejarah Universitas Halu Oleo karena dalam kegiatan ini bapak pembangunan serta tokoh sulawesi tenggara bapak Nur Alam dapat hadir ditengah-tengah ribuan mahasiswa yang hadir malam ini,”Tutur Fitriani.
Sedangkan itu dalam sambutannya, Dr. Nur Alam.,S.E.,M.S.i berpesan bahwa Sulawesi Tenggara dalam sejarahnya bukan dibangun atas dasar kasihan dari orang luar.
“Anak-anakku sekalian, sejarah provinsi Sulawesi Tenggara bukan dibangun atas dasar kasihan dari orang luar atau pun orang lain melainkan dari hasil perjuangan masyarakat lokal,”Ujar Nur Alam.
Eks Gubernur Sulawesi Tenggara itu pun berharap mahasiswa sebagai generasi penerus dapat merebut kembali kehormatan Sulawesi Tenggara.
“Saya berharap kepada anak-anakku sekalian, sebagai generasi penerus di provinsi ini, dapat merebut kembali kehormatan sulawesi tenggara dan tidak membiarkan sulawesi tenggara ini diambil alih oleh orang dari luar, ini bumi kita yang harus kita jaga bersama dari kolonial yang berusaha merebut provinsi kita ini,”Tegas Nur Alam yang disambut sorakan sepakat oleha ribuan mahasiswa.(Nur).