SIMPULINDONESIA.com_ PANGKALPINANG,- Kondisi Atmosfer Demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Pangkalpinang Tahun 2024 sepertinya tercederai.
Dimana, telah terjadi aksi teror dan pengerusakan oleh Orang Tak Dikenal (OTD) di Rumah Aspirasi Kotak Kosong (KOKO) Jalan Jenderal Sudirman Kota Pangkalpinang, pada Jum'at (22/11/2024) sekira dini hari.
Insiden ini tidak hanya mengakibatkan kerusakan fisik saja, akan tetapi juga menyisakan ancaman serius berupa pesan intimidasi kepada aktivis yang ditemukan di lokasi kejadian.
Sebagaimana diketahui bahwasanya Rumah KKO menjadi simbol perjuangan alternatif dalam Pilkada Kota Pangkalpinang tahun 2024.
Insiden ini tidak hanya mengakibatkan kerusakan fisik, tetapi juga menyisakan ancaman serius berupa pesan intimidasi yang ditemukan di lokasi kejadian.
Penanggung jawab Rumah Aspirasi Kotak Kosong, H. Eka Mulya Putra S.E, M.Si saat ditemui awak media dilokasi kejadian menjelaskan bahwa peristiwa tersebut diperkirakan terjadi antara pukul 02.00 hingga pagi hari.
Kejadian itu baru diketahui sekitar pukul 07.00 WIB saat salah satu anggotanya tiba di Rumah Aspirasi Kotak Kosong.
Ia mendapati kaca jendela pecah dan area dalam rumah berantakan. Tidak hanya itu, ia juga menemukan sebuah kertas dengan tulisan bernada ancaman yang sengaja di tinggalkan oleh pelaku di lokasi kejadian.
“Ancaman tersebut secara spesifik ditujukan kepada salah satu aktivis kami yang selama ini dikenal vokal mendukung Kotak Kosong dalam Pilkada Kota Pangkalpinang. Ini sangat jelas sebagai upaya intimidasi,” tukas Eka Mulya Putra dengan mimik kesal dan geram.
Menyikapi aksi vandalisme tersebut, pihak Rumah Aspirasi Kotak Kosong pun melakukan langkah jalur hukum dengan langsung melaporkan kejadian itu kepada Polresta Pangkalpinang.
Eka Mulya Putra yang dikenal dengan sapaan EMP ini menegaskan bahwa pihaknya berharap Polisi dapat segera mengungkap pelaku di balik aksi vandalisme ini.
“Kami ingin kasus ini ditangani secara profesional dan transparan. Ancaman ini tidak hanya menyasar individu tetapi juga menciderai prinsip demokrasi di Pangkalpinang,” tegas EMP.
Polisi telah menerima laporan resmi dan menyatakan akan segera melakukan investigasi.
Penyelidikan akan difokuskan pada pengumpulan bukti di lokasi, termasuk analisis terhadap kertas ancaman yang ditemukan.
Dalam pernyataan awalnya, pihak kepolisian mengimbau masyarakat yang memiliki informasi terkait kejadian ini untuk segera melapor.
Masih menurut EMP, Indikasi teror ancaman sudah terasa dalam beberapa minggu terakhir, meski sebelumnya hanya berupa aksi-aksi kecil yang tidak signifikan.
Namun, perusakan kali ini dinilai sebagai bentuk eskalasi yang serius dan tidak boleh dibiarkan begitu saja. Pelakunya harus ditindaklanjuti secara hukum dan harus tangkap.
Pihak Rumah Aspirasi KOKO tetap percayai pada proses hukum yang dilakukan oleh pihak Kepolisian. Apalagi aksi ini jelas-jelas bertujuan untuk menekan kebebasan berpendapat yang mereka perjuangkan.
“Kami tetap percaya pada proses hukum. Namun, aksi ini jelas-jelas bertujuan untuk menekan kebebasan berpendapat yang kami perjuangkan,” tutur EMP.
Rumah Aspirasi Kotak Kosong selama ini dikenal sebagai pusat kegiatan dan diskusi masyarakat yang mendukung opsi kotak kosong dalam Pilkada Kota Pangkalpinang.
Gerakan ini dipandang sebagai simbol alternatif bagi masyarakat yang ingin menyuarakan kekecewaan terhadap kandidat yang ada tanpa meninggalkan hak politik mereka.
Lebih jauh EMP mengecam keras aksi ini sebagai ancaman nyata terhadap demokrasi yang seharusnya berjalan damai dan menghormati perbedaan pendapat.
Oleh karena itu Ia menilai teror semacam ini hanya akan mencoreng iklim politik di Kota Pangkalpinang.
“Kami tidak akan terintimidasi. Ini adalah ujian bagi kita semua untuk tetap menjaga demokrasi berjalan dengan damai,” imbuh Eka penuh keyakinan.
Selain itu EMP juga meminta kepada masyarakat tetap mendukung gerakan tersebut dan tidak terprovokasi oleh intimidasi yang terjadi.
“Semangat demokrasi harus terus kita jaga, tidak boleh ada ruang bagi pihak-pihak yang ingin menciptakan ketakutan,” kata EMP mengingatkan.
Setidaknya, kasus ini menambah daftar panjang insiden intimidasi dalam kontestasi politik di berbagai daerah.
Sementara itu pihak Polresta Pangkalpinang telah memulai melakukan penyelidikan dan berjanji untuk segera mengidentifikasi pelaku di balik aksi tersebut.
“Kami akan memaksimalkan penyelidikan, termasuk memeriksa bukti-bukti yang ditemukan di lokasi kejadian,” ujar seorang perwakilan kepolisian.
Atas kejadian tersebut, masyarakat Pangkalpinang pun berharap agar pihak Kepolisian untuk bergerak cepat. Agar demokrasi di Kota Pangkalpinang dapat kembali berjalan normal dan tanpa ada rasa takut.
Langkah hukum yang tegas juga diharapkan mampu memberikan efek jera bagi pelaku intimidasi.
Menjaga Demokrasi Tetap Harmonis
Teror terhadap Rumah Aspirasi Kotak Kosong ini menjadi pengingat pentingnya menjaga harmonisasi demokrasi di tengah perbedaan pandangan politik.
Rumah Aspirasi Kotak Kosong menyampaikan harapan agar insiden ini tidak mematahkan semangat masyarakat dalam menyuarakan aspirasinya.
“Kami akan terus melangkah, terus berjuang untuk demokrasi yang lebih baik. Mari kita bersama menjaga demokrasi yang damai di Pangkalpinang,” tegas EMP.
Kasus ini menjadi sorotan, tidak hanya sebagai bentuk kriminalitas tetapi juga sebagai ancaman bagi kebebasan berpendapat yang dijamin oleh konstitusi.
Semua pihak diharapkan dapat menjadikan ini sebagai pelajaran penting untuk membangun iklim demokrasi yang sehat dan menghormati perbedaan pilihan politik. (Aimy).
Sumber : KBO Babel